Konflik dan Pandemi, PBB: 2021 Dunia Hadapi Krisis Terburuk dalam Sejarah

Sabtu, 05 Desember 2020 - 20:36 WIB
loading...
Konflik dan Pandemi, PBB: 2021 Dunia Hadapi Krisis Terburuk dalam Sejarah
PBB memperingatkan bahwa tahun 2021 dunia akan menghadapi krisis terburuk dalam sejarah. Foto/The Conversation
A A A
NEW YORK - Kepala Program Pangan Dunia (WFP) PBB membuat prediksi mengerikan tentang bulan-bulan yang akan datang. Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu mencatat krisis kemanusiaan akan menjadi bencana besar pada tahun 2021, yang bisa menjadi tahun terburuk dari satu abad.

Kepala WFP David Beasley membunyikan alarm pada pertemuan Majelis Umum PBB, yang diadakan untuk membahas pandemi virus Corona dan upaya di seluruh dunia untuk menghentikan dampaknya. Dia memperingatkan bahwa sekitar 270 juta orang sekarang berbaris menuju kelaparan dan di beberapa negara kelaparan "sudah dekat."

“2021 benar-benar akan menjadi bencana, berdasarkan apa yang kami lihat pada tahap ini dalam permainan,” kata Beasley.



“Karena kami telah menghabiskan USD19 triliun, uang itu mungkin tidak cukup, dan kemungkinan besar tidak cukup akan tersedia untuk tahun 2021, bahkan saat kontraksi ekonomi telah dimulai," imbuhnya.

"Kami sekarang melihat secara harfiah pada tahun 2021 sebagai tahun krisis kemanusiaan terburuk sejak awal Persatuan Bangsa-Bangsa, dan kami harus melangkah maju," cetusnya seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (5/12/2020).(Baca juga: Badan PBB Hapus Ganja dari Kategori Narkoba Paling Berbahaya di Dunia )

Sementara Beasley mengatakan pandemi dan kebijakan penguncian pemerintah mendorong tren yang mengganggu - menyatakan penyembuhan bisa lebih buruk daripada penyakit karena efek riak ekonomi - dia mencatat bahwa konflik buatan manusia juga memiliki peran untuk dimainkan, menyebutkan perang yang sedang berlangsung di Suriah, Yaman, dan Sudan Selatan.

"Kita harus mengakhiri beberapa perang ini. Kita harus mengakhiri perang ini, sehingga kita dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang sangat kita inginkan," katanya, menjuluki konflik, krisis kesehatan, dan kelaparan yang membayangi sebagai gunung es di depan Titanic.(Baca juga: Krisis Keuangan, Badan Bantuan PBB untuk Palestina Berada di 'Tepi Jurang' )

"Jika kita strategis dan menempatkan dana untuk gunung es tertentu ini sebelum kita, saya yakin kita bisa melewati tahun 2021, sementara kita bekerja dengan vaksin dan membangun kembali ekonomi," ujarnya.

Pada Agustus lalu, ketua WFP mengatakan jumlah orang yang menghadapi malnutrisi bisa melonjak hingga 80 persen pada akhir tahun. Ia juga memperingatkan kelaparan dalam proporsi "alkitabiah" karena jutaan orang berisiko kelaparan.

Sementara itu, UNICEF memprediksikan pada bulan Mei bahwa, di 118 negara berpenghasilan rendah dan menengah, 1,2 juta anak di bawah usia lima tahun bisa meninggal dalam enam bulan ke depan, yang menekankan pada penurunan akses ke perawatan medis karena penguncian, jam malam dan gangguan transportasi.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1337 seconds (0.1#10.140)