Armada Kapal Tanker Terbesar Iran dalam Perjalanan ke Venezuela
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran mengirim armada kapal tanker terbesarnya ke Venezuela untuk membantu negara itu mengatasi kekurangan bahan bakar. Iran menentang sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap negara yang terisolasi itu.
"Armada yang terdiri dari sekitar 10 kapal Iran juga akan membantu mengekspor minyak mentah Venezuela setelah mengeluarkan bahan bakar," ujar sejumlah sumber, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena transaksinya tidak dipublikasikan seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (5/12/2020).
Rezim Nicolas Maduro memperluas ketergantungannya pada Iran sebagai sekutu terakhir setelah Rusia dan China menghindari tantangan larangan AS atas perdagangan dengan Venezuela. Kekurangan bahan bakar negara ini terjadi setelah beberapa dekade salah urus, korupsi dan kurangnya investasi di Petroleos de Venezuela milik negara sejak masa mendiang mentor dan pendahulu Maduro, Hugo Chavez.
Negara yang pernah menjadi pemasok minyak mentah teratas ke AS dan membanggakan salah satu harga bensin domestik terendah di dunia, sekarang hampir tidak dapat menghasilkan bahan bakar apa pun.
Pengiriman bahan bakar terakhir Iran yang dikirim pada awal Oktober lalu dengan tiga kapal hampir habis. Kondisi ini mengancam kekurangan pasokan nasional yang lebih curam dengan antrian berjam-jam di pompa bensin.
Armada kapal tanker saat ini berukuran sekitar dua kali lipat dari yang pertama kali pada bulan Mei lalu yang mengejutkan pengamat internasional pada bulan Mei, melintasi Laut Karibia yang dipatroli oleh Angkatan Laut AS, untuk disambut oleh Maduro sendiri pada saat kedatangan.
"Kami mengamati apa yang dilakukan Iran dan memastikan bahwa pengirim, asuransi, pemilik kapal, kapten kapal lainnya menyadari bahwa mereka harus menjauh dari perdagangan itu," kata Elliott Abrams, perwakilan khusus AS untuk Iran dan Venezuela, pada bulan September.
Beberapa kapal yang mengangkut bahan bakar ke Venezuela awal tahun ini, termasuk Forest, Fortune dan Faxon. Kapal-kapal itu tampaknya akan kembali ke negara Amerika Selatan itu dan mematikan sinyal satelit mereka setidaknya sembilan hari yang lalu, menurut data pelacakan kapal tanker Bloomberg. Zarif tampaknya sedang transit melalui Selat Hormuz, data menunjukkan.(Baca juga: Meski Terkena Sanksi AS, Pesawat Iran Mendarat di Venezuela )
Mematikan transponder adalah metode yang umum digunakan oleh kapal yang berharap dapat menghindari deteksi. Dalam contoh lain dari bantuan Iran ke Venezuela, nama kapal ditulis dan diubah untuk mengaburkan pendaftaran kapal.
"Armada yang terdiri dari sekitar 10 kapal Iran juga akan membantu mengekspor minyak mentah Venezuela setelah mengeluarkan bahan bakar," ujar sejumlah sumber, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena transaksinya tidak dipublikasikan seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (5/12/2020).
Rezim Nicolas Maduro memperluas ketergantungannya pada Iran sebagai sekutu terakhir setelah Rusia dan China menghindari tantangan larangan AS atas perdagangan dengan Venezuela. Kekurangan bahan bakar negara ini terjadi setelah beberapa dekade salah urus, korupsi dan kurangnya investasi di Petroleos de Venezuela milik negara sejak masa mendiang mentor dan pendahulu Maduro, Hugo Chavez.
Negara yang pernah menjadi pemasok minyak mentah teratas ke AS dan membanggakan salah satu harga bensin domestik terendah di dunia, sekarang hampir tidak dapat menghasilkan bahan bakar apa pun.
Pengiriman bahan bakar terakhir Iran yang dikirim pada awal Oktober lalu dengan tiga kapal hampir habis. Kondisi ini mengancam kekurangan pasokan nasional yang lebih curam dengan antrian berjam-jam di pompa bensin.
Armada kapal tanker saat ini berukuran sekitar dua kali lipat dari yang pertama kali pada bulan Mei lalu yang mengejutkan pengamat internasional pada bulan Mei, melintasi Laut Karibia yang dipatroli oleh Angkatan Laut AS, untuk disambut oleh Maduro sendiri pada saat kedatangan.
"Kami mengamati apa yang dilakukan Iran dan memastikan bahwa pengirim, asuransi, pemilik kapal, kapten kapal lainnya menyadari bahwa mereka harus menjauh dari perdagangan itu," kata Elliott Abrams, perwakilan khusus AS untuk Iran dan Venezuela, pada bulan September.
Beberapa kapal yang mengangkut bahan bakar ke Venezuela awal tahun ini, termasuk Forest, Fortune dan Faxon. Kapal-kapal itu tampaknya akan kembali ke negara Amerika Selatan itu dan mematikan sinyal satelit mereka setidaknya sembilan hari yang lalu, menurut data pelacakan kapal tanker Bloomberg. Zarif tampaknya sedang transit melalui Selat Hormuz, data menunjukkan.(Baca juga: Meski Terkena Sanksi AS, Pesawat Iran Mendarat di Venezuela )
Mematikan transponder adalah metode yang umum digunakan oleh kapal yang berharap dapat menghindari deteksi. Dalam contoh lain dari bantuan Iran ke Venezuela, nama kapal ditulis dan diubah untuk mengaburkan pendaftaran kapal.