Drone Hizbullah Melintas Masuk Israel Saat Latihan Militer Zionis
loading...
A
A
A
BEIRUT - Drone Hizbullah melintas masuk Israel sehingga mengganggu latihan militer yang sedang digelar rezim Zionis.
Kejadian itu dilaporkan Ynet News, mengutip saluran televisi Lebanon, Al Nahar. Drone tanpa awak itu melintasi perbatasan selama hari kedua latihan militer Israel.
Latihan militer Israel tersebut difokuskan untuk mencegah drone terbang melewati perbatasan dari Lebanon.
Insiden drone itu dicap sebagai misi spionase oleh Jerusalem Post yang mengklaim pesawat tak berawak itu telah dikirim untuk memata-matai di wilayah Israel. (Baca Juga: Zionis Mulai Khawatir Iran Akan Serang Kepentingan Israel di Luar Negeri)
“Bulan lalu, Israel mengklaim menembak jatuh drone milik kelompok Hizbullah,” papar laporan Anadolu Agency. (Lihat Infografis: Begini Cara Kerja Vaksin yang Akan Melindungi Tubuh dari Covid-19)
Mengumumkan insiden tersebut, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengunggah tweet, "Komando Utara tetap dalam keadaan sangat siap dan tidak akan membiarkan pelanggaran kedaulatan Israel." (Lihat Video: Tips Menjaga Kebersihan Rumah dari Percikan Droplet dan Virus)
Kedua insiden itu terjadi hanya beberapa pekan setelah Hizbullah menaikkan status kewaspadaannya ke tingkat tertinggi setelah manuver militer besar Israel pada akhir Oktober.
Latihan Israel yang melibatkan jet tempur, helikopter serang, kapal perang angkatan laut, serta pergerakan pasukan darat itu mensimulasikan perang dengan Hizbullah.
Saat itu, kelompok Syiah yang didukung Iran itu juga memanggil beberapa anggotanya untuk mengantisipasi aksi militer Israel.
Pasukan Israel kemudian membuka area pelatihan yang mensimulasikan desa Lebanon, 300 mil dari perbatasan.
Dalam tur keliling kawasan itu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan rakyat Lebanon harus melihat Hizbullah, bukan Israel, sebagai ancaman terbesar mereka.
"Mereka akan membayar harga setiap agresi dari Hizbullah," papar Gantz.
Lebanon dan Israel saat ini terlibat dalam negosiasi demarkasi perbatasan laut yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam upaya menyelesaikan perselisihan yang telah lama terjadi.
Pembicaraan ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut pada Selasa setelah negosiasi terhenti, pejabat kedua pihak mengumumkan pada Senin.
Negosiasi diluncurkan pada Oktober, dengan delegasi dari dua pihak bertemu di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelesaikan sengketa perbatasan maritim yang telah menangguhkan eksplorasi hidrokarbon di wilayah yang berpotensi kaya gas.
Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan pemerintahnya telah setuju menunda pembicaraan sehingga kedua belah pihak dapat memiliki waktu beberapa pekan untuk lebih mempersiapkan putaran pembicaraan berikutnya.
Presiden Lebanon Michel Aoun tetap optimis tentang pembicaraan itu dan dia yakin kendala dapat diselesaikan.
Kejadian itu dilaporkan Ynet News, mengutip saluran televisi Lebanon, Al Nahar. Drone tanpa awak itu melintasi perbatasan selama hari kedua latihan militer Israel.
Latihan militer Israel tersebut difokuskan untuk mencegah drone terbang melewati perbatasan dari Lebanon.
Insiden drone itu dicap sebagai misi spionase oleh Jerusalem Post yang mengklaim pesawat tak berawak itu telah dikirim untuk memata-matai di wilayah Israel. (Baca Juga: Zionis Mulai Khawatir Iran Akan Serang Kepentingan Israel di Luar Negeri)
“Bulan lalu, Israel mengklaim menembak jatuh drone milik kelompok Hizbullah,” papar laporan Anadolu Agency. (Lihat Infografis: Begini Cara Kerja Vaksin yang Akan Melindungi Tubuh dari Covid-19)
Mengumumkan insiden tersebut, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengunggah tweet, "Komando Utara tetap dalam keadaan sangat siap dan tidak akan membiarkan pelanggaran kedaulatan Israel." (Lihat Video: Tips Menjaga Kebersihan Rumah dari Percikan Droplet dan Virus)
Kedua insiden itu terjadi hanya beberapa pekan setelah Hizbullah menaikkan status kewaspadaannya ke tingkat tertinggi setelah manuver militer besar Israel pada akhir Oktober.
Latihan Israel yang melibatkan jet tempur, helikopter serang, kapal perang angkatan laut, serta pergerakan pasukan darat itu mensimulasikan perang dengan Hizbullah.
Saat itu, kelompok Syiah yang didukung Iran itu juga memanggil beberapa anggotanya untuk mengantisipasi aksi militer Israel.
Pasukan Israel kemudian membuka area pelatihan yang mensimulasikan desa Lebanon, 300 mil dari perbatasan.
Dalam tur keliling kawasan itu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan rakyat Lebanon harus melihat Hizbullah, bukan Israel, sebagai ancaman terbesar mereka.
"Mereka akan membayar harga setiap agresi dari Hizbullah," papar Gantz.
Lebanon dan Israel saat ini terlibat dalam negosiasi demarkasi perbatasan laut yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam upaya menyelesaikan perselisihan yang telah lama terjadi.
Pembicaraan ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut pada Selasa setelah negosiasi terhenti, pejabat kedua pihak mengumumkan pada Senin.
Negosiasi diluncurkan pada Oktober, dengan delegasi dari dua pihak bertemu di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelesaikan sengketa perbatasan maritim yang telah menangguhkan eksplorasi hidrokarbon di wilayah yang berpotensi kaya gas.
Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan pemerintahnya telah setuju menunda pembicaraan sehingga kedua belah pihak dapat memiliki waktu beberapa pekan untuk lebih mempersiapkan putaran pembicaraan berikutnya.
Presiden Lebanon Michel Aoun tetap optimis tentang pembicaraan itu dan dia yakin kendala dapat diselesaikan.
(sya)