Sebut Macron 'Beban', Erdogan Berharap Prancis Segera Menyingkirkannya

Jum'at, 04 Desember 2020 - 22:34 WIB
loading...
Sebut Macron Beban,...
Perseteruan antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan Presiden Truki Recep Tayyip Erdogan belum berakhir. Foto/Bangkok Post
A A A
ANKARA - Perseteruan antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampaknya belum berakhir. Kedua kepala negara itu diketahui tengah bersitegang dalam beberapa bulan terakhir terkait sejumlah kebijakan di Suriah, Nagorno Karabakh dan kartun Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah pernyataan, Erdogan mengatakan ia berharap Prancis akan segera menyingkirkan Presiden Emmanuel Macron, menggambarkannya sebagai beban bagi Prancis yang sedang melalui masa-masa berbahaya.

“Macron membebani Prancis. Macron dan Prancis sebenarnya sedang melalui periode yang sangat berbahaya,” kata Erdogan kepada wartawan, merujuk pada aksi protes di kota-kota Prancis.



"Harapan saya adalah Prancis menyingkirkan masalah Macron secepat mungkin," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/12/2020).

Ankara dan Paris terlibat ketegangan terkait perbedaan kebijakan di Suriah dan penerbitan karikatur tentang Nabi Muhammad di Prancis. (Baca juga: Erdogan: Kekejaman di Prancis terhadap Nabi Muhammad Berlabel Kebebasan Berpikir

Keduanya juga bertukar tuduhan atas peran mereka dalam konflik Nagorno Karabakh. Prancis mengatakan Turki memicu pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni oleh etnis Armenia.

Ankara, yang mendukung kerabat etnis Turki di Azerbaijan selama pertempuran berminggu-minggu yang mengusir pasukan Armenia dari wilayah sekitar Nagorno-Karabakh, membantahnya.

Turki mengatakan Prancis, salah satu ketua kelompok Minsk yang dibentuk untuk menengahi masalah tersebut, tidak objektif. Erdogan mengatakan pada hari Jumat bahwa status Paris "tidak lagi" sebagai mediator karena dukungannya untuk Armenia dan mengecam resolusi Senat Prancis minggu ini yang mendesak agar Nagorno Karabakh diakui sebagai sebuah republik. (Baca juga: Erdogan: Pendudukan Armenia di Nagorno-Karabakh Akan Berakhir )

“(Presiden Azerbaijan) Ilham Aliyev punya beberapa nasihat untuk Prancis. Apa yang dia katakan? 'Jika mereka begitu mencintai orang Armenia, maka mereka harus memberikan Marseilles kepada orang Armenia'. Saya membuat rekomendasi yang sama. Jika mereka sangat mencintai mereka, mereka harus memberikan Marseilles kepada orang-orang Armenia,” tukasnya.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel dan Turki Kerap...
Israel dan Turki Kerap Bersitegang dalam Isu Gaza, tapi untuk Suriah, Mereka Mesra dan Kompak
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek KAAN, Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
Prancis Akan Akui Negara...
Prancis Akan Akui Negara Palestina, Israel Sebut Itu Sebagai Semangat dan Kemenangan bagi Hamas
Prancis Akan Mengakui...
Prancis Akan Mengakui Negara Palestina pada Juni
Siapa Saja Negara NATO...
Siapa Saja Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina?
Netanyahu Melobi AS...
Netanyahu Melobi AS agar Tidak Jual Jet Tempur F-35 ke Turki
3 Anggota NATO yang...
3 Anggota NATO yang Halangi Kemenangan Israel di Tanah Palestina, Nomor 1 Mayoritas Muslim
Serangan Rudal Balistik...
Serangan Rudal Balistik Rusia Tewaskan Setidaknya 21 Orang di Ukraina
Israel Bom Rumah Sakit...
Israel Bom Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza, Picu Kecaman Keras Gereja
Rekomendasi
Takut Semakin Mahal,...
Takut Semakin Mahal, Dealer Harley Davidson di Prancis Diserbu Pembeli
Taylor Swift dan Travis...
Taylor Swift dan Travis Kelce Mulai Bahas soal Anak, Pertanda Pernikahan Kian Dekat?
Jalan Raya Pangalengan...
Jalan Raya Pangalengan Tertutup Longsor Picu Kemacetan hingga 2 Km
Berita Terkini
Rudal Balistik Iskander...
Rudal Balistik Iskander Rusia Hantam Ukraina Tewaskan 34 Orang
55 menit yang lalu
Raih 90 Persen Suara,...
Raih 90 Persen Suara, Pemimpin Kudeta Gabon Menang Pemilu
1 jam yang lalu
Imbas Kebijakan Donald...
Imbas Kebijakan Donald Trump, Orang Eropa Enggan Berlibur ke AS
2 jam yang lalu
Saat Rayakan Paskah...
Saat Rayakan Paskah Yahudi, Rumah Gubernur Pennsylvania Justru Dibakar Warga
3 jam yang lalu
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Rusia Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Ukraina
3 jam yang lalu
Kekurangan Tentara,...
Kekurangan Tentara, Ukraina Ingin Perempuan Ikut Wajib Militer
4 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved