Ironis, Politisi Anti-Gay Digerebek Sedang Pesta Seks 25 Pria Gay

Kamis, 03 Desember 2020 - 09:23 WIB
loading...
A A A
Szajer membantah menggunakan narkoba di pesta tersebut dan mengatakan polisi menemukan satu pil ekstasi yang bukan miliknya dan bahwa dia menawarkan untuk melakukan tes narkoba di tempat, yang ditolak polisi.

Szajer mengatakan dia tidak diidentifikasi padanya saat itu dan, oleh karena itu, mengklaim kekebalan diplomatik. Polisi akhirnya mengeluarkan peringatan lisan resmi sebelum mengawalnya kembali ke kediamannya.

“Saya sangat menyesal telah melanggar pembatasan Covid—saya tidak bertanggung jawab. Saya siap membayar denda yang terjadi. Dengan pengunduran diri saya pada hari Minggu, saya menarik konsekuensi politik dan pribadi,” tulis Szajer dalam pernyataannya.

“Saya meminta maaf kepada keluarga saya, kepada rekan-rekan saya, kepada para pemilih saya. Saya meminta mereka untuk mengevaluasi kesalahan langkah saya dengan latar belakang kerja keras dan pengabdian selama 30 tahun. Salah langkah sangat pribadi. Sayalah yang memiliki tanggung jawab untuk itu."

Setidaknya dua diplomat lainnya, seorang berusia 43 tahun dan 33 tahun, juga dilaporkan menghadiri pesta tersebut pada hari Jumat dan mengklaim kekebalan diplomatik. Namun, kedua orang itu tidak segera diidentifikasi secara terbuka oleh pihak berwenang Brussels.

Belgia membatasi pertemuan dalam ruangan untuk empat orang, dan khusus di Brussel diberlakukan jam malam dari pukul 22.00 hingga pukul 06.00 pagi, dengan semua bar dan restoran harus tetap tutup hingga pertengahan Januari mendatang.

Istri Szajer adalah Tunde Hando, seorang pengacara yang juga hakim terkemukan di Hongaria berbagi anak dengan politisi tersebut. Sebagai anggota pendiri partai Fidesz sayap kanan nasional-konservatif, Szajer secara pribadi merancang amandemen konstitusi Hongaria pada tahun 2011 untuk "melindungi institusi perkawinan sebagai penyatuan pria dan wanita."

Setelah pengunduran dirinya, delegasi Fidesz-KDNP untuk Parlemen Eropa mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada Szajer."Karena telah memainkan peran penting dalam memungkinkan konservatisme sipil Hongaria dan demokrasi Kristen untuk mengambil tempat yang layak di kancah politik Eropa," bunyi pernyataan tersebut.

Partai tersebut menambahkan bahwa pengunduran diri Szajer adalah satu-satunya keputusan yang tepat.

Itu adalah yang terbaru dari serangkaian skandal yang melibatkan anggota Fidesz, yang dengan vokal menggembar-gemborkan peran Hongaria dalam membela nilai-nilai keluarga Kristen. Orban, yang terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 2010, adalah seorang kritikus terkemuka terhadap budaya politik liberal Eropa Barat dan telah meletakkan kekuatan politiknya di atas dasar apa yang ia sebut sebagai demokrasi Kristen "tidak liberal".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2271 seconds (0.1#10.140)