Ini Alasan Mengapa Iran Selalu Ancam Serang Haifa Israel

Selasa, 01 Desember 2020 - 14:23 WIB
loading...
Ini Alasan Mengapa Iran Selalu Ancam Serang Haifa Israel
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel dipasang di dekat kota Haifa sebagai senjata perlindungan. Foto/REUTERS/Baz Ratner
A A A
TEHERAN - Selama bertahun-tahun, Iran berulang kali mengancam akan menyerang kota Haifa, Israel .

Pada hari Minggu, kota itu kembali dibahas sebagai target ketika sebuah surat kabar Iran mendesak pemerintah untuk menyerang Haifa jika Israel terbukti berada di balik pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh.

(BACA JUGA : Iran Sebar Foto Empat Tersangka Pembunuhan Fakhrizadeh )

Para pakar mengatakan meskipun Haifa hanya kota terbesar ketiga di Israel, namun di mata rezim Iran, kota itu adalah target utama karena signifikansi ekonominya dan kedekatannya dengan Lebanon. (Baca: Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran Didesak Serang Haifa Israel )

Jantung Ekonomi Israel

"Teheran percaya Haifa adalah pusat bisnis paling kritis di Israel," kata Saeed Ghasseminejad, penasihat senior Iran di lembaga think tank Foundation for Defense of Democracies (FDD) yang berbasis di Washington.

(BACA JUGA : Parlemen Iran Dukung Pengayaan Uranium Dekati Level Senjata Nuklir )

Kantor berita Tasnim, yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, menerbitkan sebuah artikel yang menyoroti pentingnya ekonomi kota itu pada Desember 2014.

Menurut artikel itu, Haifa adalah kota terpenting Israel. "Kota itu telah dijuluki sebagai jantung ekonomi rezim Israel," bunyi penggalan artikel tersebut. (Baca: Setelah Ilmuwan Nuklir, Kini Komandan IRGC Iran Tewas Diserang Drone )

Artikel berjudul "Five vital arteries of Israel in Haifa that are within the range of Hezbollah’s Iranian missiles (Lima arteri vital Israel di Haifa yang berada dalam jangkauan rudal Hizbullah Iran)," mencantumkan lima situs di kota sebagai target utama; pelabuhan Haifa, kompleks petrokimia, perusahaan listrik, Matam Hi- Tech and Business Park, dan jaringan kereta api.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)