Rusia Uji Coba Rudal Hipersonik Baru dengan Pembom Tu-22M3
loading...
A
A
A
MOSKOW - Angkatan Udara Rusia baru-baru ini menguji coba rudal hipersonik baru menggunakan pesawat pembom strategis Tu-22M3M yang telah di-upgrade.
“Baru-baru ini, sebuah rudal hipersonik baru diuji pada Tu-22M3. Rudal itu akan menjadi bagian dari jajaran persenjataan Tu-22M3M yang di-upgrade bersama dengan sejumlah senjata penerbangan terbaru lainnya," kata sumber militer Moskow kepada kantor berita TASS, yang dilansir Selasa (12/5/2020).
Menurut sumber tersebut, pengembangan rudal ini dimulai beberapa tahun yang lalu dan sekarang harus diselesaikan bersamaan dengan peningkatan atau upgrade pada pesawat pembom Tu-22M3M.
Misil hipersonik baru itu milik garis rudal X-32, yang menurut sumber militer, itu "sangat berbeda" dengan misil yang ada sebelumnya. Pejabat militer itu menolak merinci karakteristik misil hipersonik baru tersebut. (Baca: AS Kirim Pembom Nuklir ke Dekat Lokasi Penyembuhan Kim Jong-un )
Militer Rusia secara resmi belum mengonfirmasi laporan dari sumber tersebut. Sedangkan layanan pers PJSC Tupolev menolak berkomentar.
Sebelumnya, industri pertahanan Rusia mengembangkan dua jenis rudal hipersonik pesawat.
Salah satu dari dua jenis rudal itu adalah Kinzhal, sebuah sistem rudal udara terbaru yang menggunakan pesawat MiG-31K sebagai kendaraan pengirim. Menurut laporan media setempat, rudal Kinzhal sejatinya adalah versi udara dari sistem rudal taktis Iskander.
Rudal hipersonik kedua diciptakan untuk pesawat tempur generasi kelima Su-57. Nama dan karakteristik senjata itu belum diungkap militer Rusia. (Baca juga: Putin soal Senjata Hipersonik: AS Sekarang Tertinggal dari Rusia )
Pembom supersonik Tu-22M3M adalah modifikasi Tu-22M3 dengan potensi tempur yang diperluas. Pesawat pertama lepas landas untuk pertama kalinya pada 28 Desember 2018. Upgrade menyediakan peralatan elektronik baru di pangkalan elemen Rusia.
Navigasi baru, peralatan komunikasi, penglihatan, kontrol mesin, mekanisme bahan bakar dan peperangan elektronik dipasang. Semua itu meningkatkan presisi navigasi, perawatan yang disederhanakan, dan persiapan preflight.
“Baru-baru ini, sebuah rudal hipersonik baru diuji pada Tu-22M3. Rudal itu akan menjadi bagian dari jajaran persenjataan Tu-22M3M yang di-upgrade bersama dengan sejumlah senjata penerbangan terbaru lainnya," kata sumber militer Moskow kepada kantor berita TASS, yang dilansir Selasa (12/5/2020).
Menurut sumber tersebut, pengembangan rudal ini dimulai beberapa tahun yang lalu dan sekarang harus diselesaikan bersamaan dengan peningkatan atau upgrade pada pesawat pembom Tu-22M3M.
Misil hipersonik baru itu milik garis rudal X-32, yang menurut sumber militer, itu "sangat berbeda" dengan misil yang ada sebelumnya. Pejabat militer itu menolak merinci karakteristik misil hipersonik baru tersebut. (Baca: AS Kirim Pembom Nuklir ke Dekat Lokasi Penyembuhan Kim Jong-un )
Militer Rusia secara resmi belum mengonfirmasi laporan dari sumber tersebut. Sedangkan layanan pers PJSC Tupolev menolak berkomentar.
Sebelumnya, industri pertahanan Rusia mengembangkan dua jenis rudal hipersonik pesawat.
Salah satu dari dua jenis rudal itu adalah Kinzhal, sebuah sistem rudal udara terbaru yang menggunakan pesawat MiG-31K sebagai kendaraan pengirim. Menurut laporan media setempat, rudal Kinzhal sejatinya adalah versi udara dari sistem rudal taktis Iskander.
Rudal hipersonik kedua diciptakan untuk pesawat tempur generasi kelima Su-57. Nama dan karakteristik senjata itu belum diungkap militer Rusia. (Baca juga: Putin soal Senjata Hipersonik: AS Sekarang Tertinggal dari Rusia )
Pembom supersonik Tu-22M3M adalah modifikasi Tu-22M3 dengan potensi tempur yang diperluas. Pesawat pertama lepas landas untuk pertama kalinya pada 28 Desember 2018. Upgrade menyediakan peralatan elektronik baru di pangkalan elemen Rusia.
Navigasi baru, peralatan komunikasi, penglihatan, kontrol mesin, mekanisme bahan bakar dan peperangan elektronik dipasang. Semua itu meningkatkan presisi navigasi, perawatan yang disederhanakan, dan persiapan preflight.
(min)