Wanita Bersenjata Pisau Serang Rabbi di Wina, Teriakkan Ancaman Anti Semit
loading...
A
A
A
WINA - Pihak kepolisian Austria mengatakan seorang Rabi diserang dengan pisau oleh seroang wanita di Ibu Kota Wina. Wanita itu juga merobek kopiah Yahudi dari kepala sang Rabi dan meneriakkan ancaman anti Semit sebelum melarikan diri.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis sore ketika seorang wanita, yang digambarkan berusia sekitar 50 tahun dan mengenakan mantel abu-abu, tiba-tiba mendekati seorang Rabi dan mencabut pisau dari tas tangannya.
"Dia menendang kaki Rabi itu, menjatuhkan topinya dari kepalanya, lalu melepaskan kippahnya dan meneriakkan hinaan anti-Semit sebelum melarikan diri," kata polisi seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (27/11/2020).
Organisasi utama Yahudi di Wina mengatakan kepada stasiun televis Austria ORF bahwa wanita itu berteriak "bantai semua orang Yahudi."
Pihak kepolisian kemudian menggeledah daerah tersebut tetapi tidak dapat menemukan wanita tersebut.
Pejabat tinggi keamanan Austria, Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer, mengutuk kejahatan tersebut sebagai serangan terhadap kehidupan Yahudi di Wina dan kasus tersebut telah diambil alih oleh badan yang menyelidiki tindakan ekstremisme dan terorisme.(Baca juga: Cegah Serangan Baru, Austria Perketat Keamanan di Gereja-gereja )
“Selain peningkatan perlindungan sinagoga yang telah diperintahkan, semua tindakan diambil untuk segera membereskan serangan yang tampaknya anti-Semit ini,” kata Nehammer.
“Tidak ada toleransi untuk anti-Semitisme, tidak peduli apakah itu bermotivasi politik atau agama,” tegasnya.
Polisi mengatakan rabi tersebut mengatakan kepada mereka yang pertama kali menolongnya bahwa dia tidak menderita luka fisik.(Baca juga: Austria Dilaporkan Tangkap Puluhan Orang Terkait Hamas dan Ikhwanul Muslimin )
Aksi serangan ini terjadi empat minggu setelah serangan teror yang mengguncang Wina. Saat itu, seorang pria berusia 20 tahun melakukan serangan teror seorang diri. Ia melepaskan tembakan ke semua orang yang lewat, menewaskan empat orang. Pelaku kemudian ditembak mati oleh polisi.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis sore ketika seorang wanita, yang digambarkan berusia sekitar 50 tahun dan mengenakan mantel abu-abu, tiba-tiba mendekati seorang Rabi dan mencabut pisau dari tas tangannya.
"Dia menendang kaki Rabi itu, menjatuhkan topinya dari kepalanya, lalu melepaskan kippahnya dan meneriakkan hinaan anti-Semit sebelum melarikan diri," kata polisi seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (27/11/2020).
Organisasi utama Yahudi di Wina mengatakan kepada stasiun televis Austria ORF bahwa wanita itu berteriak "bantai semua orang Yahudi."
Pihak kepolisian kemudian menggeledah daerah tersebut tetapi tidak dapat menemukan wanita tersebut.
Pejabat tinggi keamanan Austria, Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer, mengutuk kejahatan tersebut sebagai serangan terhadap kehidupan Yahudi di Wina dan kasus tersebut telah diambil alih oleh badan yang menyelidiki tindakan ekstremisme dan terorisme.(Baca juga: Cegah Serangan Baru, Austria Perketat Keamanan di Gereja-gereja )
“Selain peningkatan perlindungan sinagoga yang telah diperintahkan, semua tindakan diambil untuk segera membereskan serangan yang tampaknya anti-Semit ini,” kata Nehammer.
“Tidak ada toleransi untuk anti-Semitisme, tidak peduli apakah itu bermotivasi politik atau agama,” tegasnya.
Polisi mengatakan rabi tersebut mengatakan kepada mereka yang pertama kali menolongnya bahwa dia tidak menderita luka fisik.(Baca juga: Austria Dilaporkan Tangkap Puluhan Orang Terkait Hamas dan Ikhwanul Muslimin )
Aksi serangan ini terjadi empat minggu setelah serangan teror yang mengguncang Wina. Saat itu, seorang pria berusia 20 tahun melakukan serangan teror seorang diri. Ia melepaskan tembakan ke semua orang yang lewat, menewaskan empat orang. Pelaku kemudian ditembak mati oleh polisi.
(ber)