Hindari Konflik di Laut China Selatan, Menhan Filipina Serukan ASEAN Bersatu

Rabu, 25 November 2020 - 19:47 WIB
loading...
Hindari Konflik di Laut...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MANILA - Ketegangan di Laut China Selatan akan meningkat karena persaingan Amerika Serikat (AS) - China yang dapat dikendalikan, jika hanya negara-negara Asia Tenggara yang mengambil sikap bersatu untuk mempengaruhi status quo. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.

Dalam sebuah forum keamanan, Lorenzana mengatakan, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terjebak dalam pertempuran memperebutkan pengaruh regional tetapi bisa berbuat lebih banyak untuk memastikan stabilitas dan harus mengambil pendekatan bersama.

"Di manakah ASEAN dalam persaingan negara adidaya ini? Meskipun diakui sentralitas ASEAN, itu sama sekali tidak ada," kata Lorenzana.



"ASEAN akan memberikan pengaruh yang cukup besar pada masalah dan peristiwa di Laut Cina Selatan jika saja itu bisa bertindak sebagai satu kesatuan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/11/2020).

Pernyataan Lorenzana sangat blak-blakan untuk seorang menteri dari dalam blok 10 negara anggota, yang jarang berbicara sebagai kelompok yang menentang militerisasi atau tindakan yang dianggap agresi, dengan beberapa negara khawatir akan membuat marah Beijing atau Washington.(Baca juga: China: 'Berbahaya' AS Menciptakan Kekacauan di Asia )

Filipina, Malaysia, Brunei, dan Vietnam memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China dan semua kecuali Brunei telah terlibat dalam kebuntuan tahun ini dengan kapal-kapal China.

China mengatakan memiliki kedaulatan historis atas sembilan per sepuluh Laut China Selatan. Beijing tidak mengakui putusan arbitrase internasional pada 2016 yang membatalkan klaim tersebut.

Lorenzana mengatakan masalah itu menjadi yang utama selama diskusi sejak Mei dengan mitra di Jepang, China, Australia, Prancis dan Amerika Serikat.

"Apa artinya ini bagi kami? Bahwa Laut China Selatan penting bagi banyak negara," katanya.

"Bahwa ketegangan di Laut China Selatan akan terus meningkat karena China akan terus menuduh AS dan negara-negara lain melakukan provokasi dan destabilisasi ... bahwa Barat mencoba menahan kebangkitan China," imbuhnya.

China telah meningkatkan kehadiran penjaga pantai dan latihan militernya tahun ini, termasuk pulau-pulau dekat yang juga diklaim oleh Vietnam, sementara Amerika Serikat telah mengerahkan kapal perang untuk menunjukkan kebebasan navigasi. Mereka saling menuduh melakukan provokasi yang disengaja.(Baca juga: AS: Penggunaan Kekuatan Adalah Satu-satunya Cara Lawan China )

Lorenzana mengatakan Asia Tenggara khawatir risiko konflik bersenjata meningkat. Filipina, sekutu AS, katanya, akan terlibat apakah dia suka atau tidak.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
Gelar Buka Puasa Gedung...
Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Raffi Ahmad Mudik ke...
Raffi Ahmad Mudik ke Bandung Naik Bus: Lebih Aman dan Nyaman
20 Pantun untuk Halalbihalal...
20 Pantun untuk Halalbihalal Lebaran 2025 di Segala Suasana, Simak Ya
Permukiman Eco City...
Permukiman Eco City di Sentul Tingkatkan Kualitas Hidup dan Keberlanjutan Lingkungan
Berita Terkini
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
43 menit yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
1 jam yang lalu
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
2 jam yang lalu
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
3 jam yang lalu
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
4 jam yang lalu
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
5 jam yang lalu
Infografis
Kapal Selam Nuklir China...
Kapal Selam Nuklir China Terperangkap di Bawah Laut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved