Suriah: Sanksi Sepihak Hambat Upaya Penanggulangan Covid-19
loading...
A
A
A
NEW YORK - Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari mengatakan, sanksi sepihak yang dikenakan oleh negara-negara Barat menghambat upaya Damaskus dalam penanggulangan Covid-19. Jaafari menyebut, sanksi itu membuat Suriah tidak bisa mengimpor obat-obatan dan pasokan medis lainnya yang dibutuhkan untuk melawan Covid-19.
"Langkah-langkah ekonomi koersif unilateral menghalangi kemampuan Suriah untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya dan menghadapi epidemi Covid-19," kata Jaafari saat berbicara di forum yang diselenggarakan oleh koalisi Sanksi Kill, yang terdiri dari sekelompok aktivis yang bekerja untuk mempromosikan kampanye anti-sanksi.
Dia mencatat bahwa sanksi terus mengurangi kapasitas sektor kesehatan publik dan swasta Suriah, karena sanksi telah mempengaruhi sektor perbankan Suriah, meninggalkannya kehilangan sumber daya keuangan, membuat transfer uang menjadi sulit dan secara negatif memengaruhi bidang energi, industri, transportasi , komunikasi serta perdagangan dalam dan luar negeri.
Jaafari menepis tuduhan Washington bahwa makanan, obat-obatan, dan pasokan kemanusiaan lainnya dikecualikan dari sanksi. "Pengecualian Amerika Serikat (AS) bergantung pada pertimbangan politik dan bantuan hanya menjangkau daerah di bawah kendali kelompok teroris," ucapnya, seperti dilansir PressTV pada Senin (11/5/2020).
Diplomat senior Suriah itu lalu berargumen bahwa Bank Sentral Suriah tidak mampu menyediakan dana untuk pembelian komoditas dasar bagi rakyat Suriah pada tahun lalu karena cadangan mata uang asingnya telah diblokir.
“Suriah telah mengerahkan semua sumber daya manusia, medis, dan nutrisi yang tersedia untuk melindungi semua warga Suriah sehubungan dengan pandemi Covid-19. Namun demikian, kemampuan seperti itu akan terus menyusut sebagai akibat dari tindakan koersif sepihak," tukasnya.
"Langkah-langkah ekonomi koersif unilateral menghalangi kemampuan Suriah untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya dan menghadapi epidemi Covid-19," kata Jaafari saat berbicara di forum yang diselenggarakan oleh koalisi Sanksi Kill, yang terdiri dari sekelompok aktivis yang bekerja untuk mempromosikan kampanye anti-sanksi.
Dia mencatat bahwa sanksi terus mengurangi kapasitas sektor kesehatan publik dan swasta Suriah, karena sanksi telah mempengaruhi sektor perbankan Suriah, meninggalkannya kehilangan sumber daya keuangan, membuat transfer uang menjadi sulit dan secara negatif memengaruhi bidang energi, industri, transportasi , komunikasi serta perdagangan dalam dan luar negeri.
Jaafari menepis tuduhan Washington bahwa makanan, obat-obatan, dan pasokan kemanusiaan lainnya dikecualikan dari sanksi. "Pengecualian Amerika Serikat (AS) bergantung pada pertimbangan politik dan bantuan hanya menjangkau daerah di bawah kendali kelompok teroris," ucapnya, seperti dilansir PressTV pada Senin (11/5/2020).
Diplomat senior Suriah itu lalu berargumen bahwa Bank Sentral Suriah tidak mampu menyediakan dana untuk pembelian komoditas dasar bagi rakyat Suriah pada tahun lalu karena cadangan mata uang asingnya telah diblokir.
“Suriah telah mengerahkan semua sumber daya manusia, medis, dan nutrisi yang tersedia untuk melindungi semua warga Suriah sehubungan dengan pandemi Covid-19. Namun demikian, kemampuan seperti itu akan terus menyusut sebagai akibat dari tindakan koersif sepihak," tukasnya.
(esn)