Transisi Pemerintahan AS Dimulai

Rabu, 25 November 2020 - 10:15 WIB
loading...
Transisi Pemerintahan AS Dimulai
Joe Biden memulai pemerintahan transisi dan diperbolehkan mengakses informasi intelijen. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Setelah beberapa pekan diwarnai ketidakpastian, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya memberikan lampu hijau kepada Joe Biden memulai pemerintahan transisi. Mantan Wakil Presiden AS itu kini juga diperbolehkan mengakses informasi intelijen.

Transisi Pemerintahan AS Dimulai


General Services Administration (GSA) menyatakan Biden saat ini dapat memulai transisi. “Biden kini dapat mengakses seluruh perangkat yang diperlukan untuk proses transisi,” kata Kepala GSA Emily Murphy, dikutip Reuters. Dia membuka akses dana sebesar USD6,3 juta (Rp90 miliar) kepada presiden terpilih. (Baca: Amalan-amalan Saat Turun Hujan yang Terlupakan)

Murphy mengaku tidak mendapat tekanan dari Gedung Putih perihal keputusannya. "Perlu diperjelas, saya tidak menerima perintah apa pun untuk menunda keputusan saya," sebutnya dalam surat kepada Biden. Namun, Murphy mengaku mendapat ancaman melalui daring, telepon, dan surat, perihal keselamatan dia dan keluarganya karena membuat keputusan ini secara prematur. “Walau dihadapkan pada ribuan ancaman, saya tetap berkomitmen menegakkan hukum,” paparnya.

Tim Biden menyambut baik niat tersebut. "Keputusan hari ini (kemarin) merupakan langkah yang diperlukan untuk mulai menangani berbagai tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan mengembalikan ekonomi kita pada jalurnya," ungkap tim Biden dalam pernyataan resmi. Tim transisi Biden menyebutkan, keputusan GSA merupakan langkah administrasi yang pasti untuk memulai proses transisi secara resmi dengan lembaga-lembaga federal.

Trump mengatakan, seluruh stafnya akan bersikap kooperatif dengan Biden. Dia merekomendasikan Emily Murphy dan timnya untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan protokol sementara. “Saya juga mengatakan kepada tim saya untuk melakukan hal yang sama,” ujarnya. (Baca juga: Guru SD-SMP Mulai Masuk Sekolah di Surabaya, Ini Curhatan Mereka)

Namun demikian, Trump dan para penasihatnya menyatakan mereka akan terus melanjutkan langkah hukum. “Kasus kita akan terus berlanjut. Kita akan tetap bertarung dan saya yakin kita akan menang,“ ujar Trump.

Staf pemerintahan Trump mengatakan, tim transisi Biden dapat melakukan interaksi dengan pemerintah saat ini secepatnya. Tim transisi Biden mulai menggelar pertemuan dengan para pejabat federal di Washington khusus untuk respons terhadap pandemi serta diskusi mengenai isu keamanan nasional. Dua pejabat pemerintahan Trump mengatakan, tim Biden berinteraksi dengan para pejabat federal kemarin.

Don Beyer yang memimpin tim transisi Barack Obama pada 2008 menilai penundaan yang dikeluarkan GSA tidak penting dan menghamburkan uang. Pejabat tinggi AS dari Partai Demokrat mengingatkan executive order yang ditandatangani Trump pada Oktober lalu dapat menyebabkan pemecatan massal.

Formalisasi proses transisi juga akan memperlemah tim Trump yang sedang berjuang di pengadilan. Bahkan, sebagian dari mereka pesimistis dan menyerah. Pejabat Partai Republik di Michigan juga menghargai dan menghormati hasil penghitungan ulang suara yang kembali dimenangkan Biden. (Baca juga: Pesona Jatiluwih tetap Bisa Dinikmati saat Pandemi)

Biden terpilih sebagai Presiden AS setelah memenangi pemilihan presiden (Pilpres) 2020 pada awal November dengan perolehan electoral vote 306 berbanding 232. Biden juga unggul 6 juta suara dalam skala nasional. Namun, Trump menuduh terjadi kecurangan dan melayangkan gugatan hukum.

Pentolan Partai Republik, Partai Demokrat, eksekutif bisnis, dan sebagian masyarakat juga turut mendesak Trump untuk mengakui kekalahan dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Biden. Trump juga dikritik mengancam kualitas sistem demokrasi dan kesehatan masyarakat AS.

Biden bersama Wakil Presiden Kamala Harris akan melakukan berbagai kegiatan selama masa transisi, termasuk briefing intelijen dan keamanan nasional. Namun, Biden mengatakan akan memprioritaskan isu wabah virus korona sebelum memasuki Gedung Putih pada 20 Januari 2021.

Biden kini berencana membalikkan kebijakan America First yang diusung Trump dan bersikap lebih globalis. Dia telah menunjuk Jake Sullivan sebagai penasihat keamanan nasional dan Linda Thomas-Greenfield sebagai duta untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keduanya memiliki pengalaman yang mumpuni. (Baca juga: Mau Beli Vaksin Covid via Online? Begini Caranya...)

Biden juga kemungkinan memilih Janet Yellen, mantan Kepala Federal Reserve, sebagai menteri keuangan. Fokus utama Yellen adalah mengurangi kesenjangan pertumbuhan ekonomi dan mendukung perubahan iklim. Yellen, 74, memiliki pengalaman dalam hal kebijakan ekonomi dan dihormati para politikus.

Biden juga menunjuk Alejandro Mayorkas untuk mengepalai keamanan dalam negeri. Mayorkas diyakini akan bersikap lebih ramah terhadap imigran.

Sementara itu, menurut kepala Senat Demokrat, Chuck Schumer, ini merupakan tanda paling jelas bahwa Trump pesimistis. “Ini mungkin menunjukkan konsesi dari Trump akan muncul,” ujarnya.

Meskipun proses penghitungan ulang suara kini masih berlangsung di beberapa wilayah AS. Peluang Trump untuk membalikkan kekalahannya masih ada, tapi kecil. Hasil penghitungan ulang suara di sejumlah wilayah juga menunjukkan Biden tidak terkalahkan. Karena itu, Trump mulai memberikan lampu hijau.

Di Negara Bagian Wisconsin, penghitungan ulang sebagian suara sedang berjalan atas permintaan tim kampanye Trump. Beberapa pejabat pemilu menuduh sejumlah pendukung Trump menghalangi proses penghitungan ulang tersebut. Mereka mengatakan dalam beberapa kasus, pengamat dari kubu Trump menentang penghitungan setiap kertas suara secara sengaja untuk memperlambat proses sertifikasi hasil pemilih. (Lihat videonya: Gunung Slamet Dilanda Badai dan Hujan Es)

Di Negara Bagian Pennsylvania, seorang hakim Republikan memutuskan tim kampanye Trump berupaya "meniadakan hampir tujuh juta suara" tanpa bukti nyata. Para pengacara Trump kini mengajukan banding di pengadilan Philadelphia. Upaya hukum Trump lainnya di negara bagian tersebut gagal mengubah keunggulan Biden sebanyak sekitar 80.000 suara.

Kemudian, tim kampanye Trump juga menyerukan perhitungan ulang di Negara Bagian Georgia, setelah penghitungan secara manual memastikan kemenangan Biden di negara bagian tersebut. (Muh Shamil)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)