Amnesty: Prancis Bukan Juara Dalam Kebebasan Berbicara

Minggu, 15 November 2020 - 17:42 WIB
loading...
Amnesty: Prancis Bukan...
Amnesty International (AI) menuduh pemerintah Prancis tidak menjadi pendukung kebebasan berbicara yang mereka agung-agungkan. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Amnesty International (AI) menuduh pemerintah Prancis tidak menjadi pendukung kebebasan berbicara yang mereka agung-agungkan. AI mengkritik retorika baru-baru ini oleh Paris sebagai kemunafikan yang memalukan.

"Retorika pemerintah Prancis tentang kebebasan berbicara tidak cukup untuk menyembunyikan kemunafikannya sendiri yang tidak tahu malu. Kebebasan berekspresi tidak berarti apa-apa, kecuali berlaku untuk semua orang," kata Marco Pirolini, seorang peneliti AI.

Dia menuduh Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan pemerintahnya menggandakan "kampanye kotor" terhadap Muslim Prancis atas pembunuhan Samuel Paty, seorang guru yang dibunuh secara brutal pada pertengahan Oktober di pinggiran.

"(Mereka) melancarkan serangan mereka sendiri terhadap kebebasan berekspresi," kata Pirolini, mengutip insiden baru-baru ini, seperti interogasi selama berjam-jam oleh polisi Prancis terhadap empat anak berusia 10 tahun atas dugaan pemaafan atas tindakan terorisme.

Dia juga merujuk pada putusan pengadilan terhadap dua pria untuk "penghinaan" setelah mereka membakar patung yang menggambarkan Macron selama protes damai, serta RUU yang sedang dibahas di parlemen yang akan mengkriminalisasi penggunaan gambar petugas dan pejabat kepolisian di media sosial.

"Sulit untuk menyamakan ini dengan pembelaan yang kuat dari otoritas Prancis atas hak untuk menggambarkan Nabi Muhammad dalam kartun," ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (15/11/2020). ( )

Pirolini mengkritik langkah baru-baru ini oleh pihak berwenang untuk membubarkan organisasi dan menutup masjid atas dasar konsep ambigu "radikalisasi". Dia juga menuduh Paris mencampurkan "radikalisasi" dengan kebiasaan Muslim yang taat.

"Kampanye kebebasan berbicara pemerintah tidak boleh digunakan untuk menutupi tindakan yang menempatkan orang pada risiko pelanggaran HAM termasuk penyiksaan," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Bersitegang, Aljazair...
Bersitegang, Aljazair Usir 12 Pejabat Prancis
Presiden Prancis Akan...
Presiden Prancis Akan Akui Negara Palestina, Putra PM Israel: Persetan Denganmu!
Prancis Akan Akui Negara...
Prancis Akan Akui Negara Palestina, Israel Sebut Itu Sebagai Semangat dan Kemenangan bagi Hamas
Prancis Akan Mengakui...
Prancis Akan Mengakui Negara Palestina pada Juni
Macron bisa Pimpin Perundingan...
Macron bisa Pimpin Perundingan Uni Eropa dengan Rusia
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Protes Genosida di Gaza,...
Protes Genosida di Gaza, Maladewa Larang Turis Israel
Ketua Parlemen 13 Negara...
Ketua Parlemen 13 Negara Bertemu di Turki Bahas Gaza, Ini yang Disampaikan Puan Maharani
Rekomendasi
Hasutan Tumenggung ke...
Hasutan Tumenggung ke Putra Mahkota Mataram Picu Penyerangan ke Keraton Mataram
Menang KO, Happy Ending...
Menang KO, Happy Ending Eks 3 Kali Juara Dunia Sergey Kovalev setelah 16 Tahun Berkarier
China Aktifkan Reaktor...
China Aktifkan Reaktor Thorium, Energi Nuklir Bersih Pertama di Dunia
Berita Terkini
Trump Ancam AS akan...
Trump Ancam AS akan Mundur jika Perundingan Ukraina menjadi Sangat Sulit
28 menit yang lalu
Siapa Samar Abu Elouf?...
Siapa Samar Abu Elouf? Fotografer Palestina Pemenang Penghargaan Foto Pers Dunia Tahun 2025
1 jam yang lalu
Bertemu Warga Rusia...
Bertemu Warga Rusia yang Dibebaskan dari Gaza, Putin Berterima Kasih pada Hamas
1 jam yang lalu
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Semua Tawanan di Gaza jika Israel Setuju Akhiri Perang
2 jam yang lalu
Bangsa di Balik Jeruji...
Bangsa di Balik Jeruji Besi: Mengapa Israel Penjarakan 10.000 Warga Palestina?
9 jam yang lalu
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
12 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved