Helikopter Penjaga Perdamaian Jatuh di Sinai, Tujuh Tewas

Kamis, 12 November 2020 - 22:58 WIB
loading...
Helikopter Penjaga Perdamaian Jatuh di Sinai, Tujuh Tewas
Tujuh orang tewas setelah sebuah helikopter penjaga perdamaian jatuh di Sinai, Mesir. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
KAIRO - Sebuah helikopter Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO) pimpinan Amerika Serikat (AS) jatuh di Sinai, Mesir , dekat kota resor Sharm el-Sheikh. MFO mengatakan tujuh anggota pasukan perdamaian tewas.

"Mereka yang tewas adalah lima warga Amerika, seorang warga negara Prancis dan seorang warga negara Ceko, semuanya adalah anggota dinas militer," kata MFO dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/11/2020).

Pernyataan itu menambahkan bahwa satu anggota MFO asal Amerika selamat dan dievakuasi secara medis.(Baca juga: Profesor Mesir Diskors karena Menghina Nabi Muhammad SAW )

Pernyataan MFO tidak memberikan rincian lebih lanjut dari kecelakaan itu tetapi menggambarkan helikopter tersebut tengah melakukan misi rutin.

Seorang sumber Israel yang diberi pengarahan tentang insiden itu mengatakan tampaknya insiden itu merupakan kecelakaan. Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa helikopter tersebut diserang.



Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menawarkan untuk mengirim tim penyelamat ke lokasi jatuhnya pesawat.

MFO dibentuk untuk memantau demiliterisasi Sinai di bawah perjanjian perdamaian Mesir-Israel 1979.(Baca juga: Hamas dan Mesir Bahas Pembukaan Perlintasan Rafah Secara Permanen )

Dalam beberapa tahun terakhir, Washington telah menilai sejauh mana Amerika Serikat harus berpartisipasi dalam MFO, terutama karena koordinasi militer antara Israel dan Mesir telah diperketat untuk membantu memukul mundur pemberontakan yang dipimpin oleh kelompok Islam di Sinai.

Menurut situs webnya, MFO memiliki 1.154 personel militer dari Amerika Serikat dan 12 negara lain yang meliputi area seluas lebih dari 10.000 kilometer persegi (3.860 mil persegi) di Sinai. Sekitar 452 personel adalah orang Amerika.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)