Joe Biden Tunjuk Ajudan Lama Ron Klain Jadi Kepala Staf Gedung Putih

Kamis, 12 November 2020 - 10:19 WIB
loading...
Joe Biden Tunjuk Ajudan...
Presiden AS terpilih Joe Biden dan Ron Klain. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden menunjuk ajudan lama Ron Klain sebagai kepala staf Gedung Putih.

Klain telah menjadi ajudan Biden sejak 1980-an di Komite Yudisial Senat dan kemudian kepala staf saat dia wakil presiden.

Klain juga ajudan senior Gedung Putih untuk Barack Obama dan kepala staf Wakil Presiden Al Gore.



Sosoknya pernah dimainkan oleh aktor Kevin Spacey dalam film Recount, tentang pemilu presiden 2000. (Baca Juga: Indiana AS Pilih Senator Muslim Pertama Keturunan Palestina)

Kepala staf Gedung Putih bertugas mengatur jadwal harian presiden dan sering digambarkan sebagai penjaga gerbangnya. Dia adalah orang yang ditunjuk secara politik yang tidak memerlukan konfirmasi Senat. (Lihat Infografis: 4 Hal Ini Bisa Dilakukan Trump Setelah Lengser Presiden)

Biden memberikan penghormatan kepada Klain dalam pernyataan yang dikeluarkan tim transisinya. (Lihat Video: Ledakan Terjadi di Pemakaman Kota Jeddah, 2 Orang Terluka)

"Pengalaman dan kapasitasnya yang dalam dan beragam untuk bekerja dengan orang-orang di seluruh spektrum politik, persis seperti yang saya butuhkan sebagai kepala staf Gedung Putih saat kita menghadapi momen krisis ini dan menyatukan kembali negara kita," ungkap Biden dilansir BBC.

Joe Biden Tunjuk Ajudan Lama Ron Klain Jadi Kepala Staf Gedung Putih


Dalam pernyataan yang sama, Klain mengatakan dia "merasa rendah hati" oleh kepercayaan presiden terpilih padanya.

"Saya berharap dapat membantu dia dan wakil presiden terpilih mengumpulkan tim yang berbakat dan beragam untuk bekerja di Gedung Putih, saat kami menangani agenda ambisius mereka untuk perubahan, dan berusaha memulihkan perpecahan di negara kita," papar Klain.

Klain menjabat sebagai penasihat utama di Komite Kehakiman Senat pada 1989-1992 ketika Biden menjadi ketua.

Dia juga seorang penasihat dan penulis pidato pada kampanye Gedung Putih pada 1988 dan 2008.

Klain menjabat sebagai kepala staf untuk Mr Biden pada 2009-2011 selama masa jabatannya sebagai wakil presiden di Gedung Putih bersama Obama.

Tokoh lama Partai Demokrat itu juga terlibat dalam dua kampanye kepresidenan Bill Clinton dan menjadi penasihat untuk pencalonan John Kerry di Gedung Putih yang gagal pada 2004.

Perannya dalam pemilu 2000 yang disengketakan antara Gore dan George W Bush, pemenang dari Partai Republik, diubah menjadi drama HBO berjudul Recount.

"Bentuk jamak dari chad adalah chad?" kata Klain, yang diperankan Spacey, bertanya pada satu adegan dalam film tersebut, merujuk pada potongan surat suara yang dilubangi yang menjadi penting untuk penghitungan di Florida.

Klain berselisih dengan Biden lima tahun lalu setelah terlibat dalam kampanye Hillary Clinton ketika Biden, wakil presiden AS saat itu, masih berharap bersaing untuk nominasi partai sebagai calon presiden.

"Agak sulit bagi saya untuk memainkan peran seperti itu dalam kematian (kekalahan nominasi) Biden," tulis Klain tentang Biden dalam email kepada ketua tim kampanye calon presiden Hillary Clinton, John Podesta, pada Oktober 2015.

"Saya benar-benar mati bagi mereka, tapi saya senang berada di Tim HRC," tambahnya, menggunakan inisial Hillary Clinton.

Pesan itu diungkapkan oleh Wikileaks setelah peretasan dan Klain menolak mengomentari kontroversi pada Agustus ketika dilaporkan outlet berita, Politico.

Klain setelah itu kembali bekerja untuk Biden.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
4 Alasan Michelle Obama...
4 Alasan Michelle Obama Memilih Menyendiri di Tengah Rumor Perceraian, Salah Satunya Ambisi Suami saat Jadi Presiden AS
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Trump Cabut Izin Keamanan...
Trump Cabut Izin Keamanan bagi Harris, Clinton, dan Keluarga Biden
Gedung Putih Tuding...
Gedung Putih Tuding Biden Penyebab Krisis Telur Mahal di AS
Trump Disebut akan Mencalonkan...
Trump Disebut akan Mencalonkan Diri Lagi pada Pemilu 2028
Efisiensi, Trump Cabut...
Efisiensi, Trump Cabut Perlindungan Secret Service AS untuk Anak-anak Biden
ICC Didesak Selidiki...
ICC Didesak Selidiki Biden Cs karena Sekongkol dalam Kejahatan Perang Israel di Gaza
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Momen Prabowo dan El-Sisi...
Momen Prabowo dan El-Sisi Mendadak Sambangi Akmil Mesir, Tinjau Arena Pacuan Kuda
Jadi Tersangka Suap...
Jadi Tersangka Suap Migor, Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Punya Kekayaan Rp3,1 Miliar
Anggota Polres Dumai...
Anggota Polres Dumai Tewas di Tempat Hiburan Malam, Mulut Keluarkan Busa
Berita Terkini
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
33 menit yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
1 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
2 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
2 jam yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
3 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
4 jam yang lalu
Infografis
Trump Ditembak saat...
Trump Ditembak saat Kampanye, Ini Reaksi Joe Biden-Barack Obama
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved