Tolak Proses Transisi Kekuasaan, Kubu Trump Mulai Pertarungan Hukum

Selasa, 10 November 2020 - 12:18 WIB
loading...
Tolak Proses Transisi...
Presiden AS Donald Trump. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Juru bicara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah bahwa pertarungan hukum untuk menggugat kemenangan pemilu oleh Joe Biden baru saja dimulai.

"Pemilu ini belum berakhir. Jauh dari itu," ungkap juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany saat konferensi pers.

Dia membuat berbagai tuduhan tentang kecurangan dan korupsi pemilu, meskipun tidak ada bukti kecurangan sistemik yang dapat mempengaruhi hasil pemilu.



Trump hingga saat ini belum mengakui kekalahannya dalam pemilu. (Baca Juga: Trump Pecat Menhan setelah Kalah Pemilu dan Perselisihan)

Sejak media memproyeksikan pada Sabtu bahwa Biden telah memenangkan negara bagian Pennsylvania yang penting bagi keduanya, Biden terus melangkah dengan rencananya mengambil kendali Gedung Putih. (Lihat Infografis: Tujuh Kebijakan Ekonomi yang Akan Diambil Joe Biden)

Trump menggunakan Twitter untuk kembali membantah hasil pemilu. Dia mengklaim terjadi aktivitas "tidak terpikirkan dan ilegal" dalam pemungutan suara. (Lihat Video: Jelang Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air)

Badan Layanan Umum yang mengelola berbagai lembaga federal telah menunda proses untuk mengizinkan para pembantu Biden secara resmi memulai transisi. Badan itu mengatakan belum ada "kepastian" tentang pemenang pemilu.

Tolak Proses Transisi Kekuasaan, Kubu Trump Mulai Pertarungan Hukum


CBS News, mitra BBC di AS, melaporkan tim Biden sedang mempertimbangkan opsi hukum jika pemerintahan Trump terus menunda penyerahan kekuasaan.

Wartawan Gedung Putih telah mengatakan bahwa meskipun keberatan, Trump diperkirakan akan dengan enggan meninggalkan jabatannya pada Januari. Trump juga sudah berbicara tentang mencalonkan diri kembali di Gedung Putih pada pemilu 2024.

Pada konferensi pers Senin, juru bicara presiden dan seorang tokoh Republik mengutip tuduhan korupsi pemilu. Mereka mendesak wartawan membantu menyelidiki klaim yang belum diverifikasi tersebut.

Fox News, sebelumnya menjadi saluran berita favorit presiden, menghentikan tayangan konferensi pers tersebut, dengan alasan kurangnya bukti tentang berbagai tuduhan yang ada.

"Whoa, whoa, whoa. Kecuali jika dia (McEnany) memiliki lebih banyak detail untuk mendukungnya, saya tidak dapat terus menunjukkan ini kepada Anda," ungkap presenter Fox News Neil Cavuto.

McEnany mengatakan kepada wartawan, "Kami baru memulai proses untuk mendapatkan penghitungan suara yang akurat dan jujur."

Dia mengklaim para pengamat pemilu dari Partai Republik belum diberi akses yang memadai untuk menghitung suara di kota Philadelphia, Pennsylvania.

Menurut Philadelphia Inquirer, pemantau pemilu Partai Republik dan Demokrat dijauhkan dari jarak 4 meter hingga 30 meter dari tabel tempat penghitungan suara di kota tersebut.

Para pejabat pemilu lokal menyebut perlunya pencegahan virus korona dengan menjaga jarak.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Rayakan 100 Hari...
Trump Rayakan 100 Hari Pertama Masa Jabatannya dengan Rapat Umum di Michigan
Trump Ingin Jadi Paus...
Trump Ingin Jadi Paus Berikutnya, Gantikan Fransiskus Pimpin Gereja Katolik
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
Putin Berulang Kali...
Putin Berulang Kali Mengibuli Banyak Presiden AS, Korban Terbarunya Adalah Trump
Jenderal Senior Rusia...
Jenderal Senior Rusia Dihabisi dengan Bom Mobil, Trump: Ini Masalah Besar!
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
Siapa Pierbattista Pizzaballa?...
Siapa Pierbattista Pizzaballa? Calon Kuat Penerus Paus Fransiskus yang Berani Bela Gaza dari Zionis Israel
Tegang! Jet Tempur Pakistan...
Tegang! Jet Tempur Pakistan Usir Pesawat Militer Rafale India di Atas Kashmir
Rekomendasi
Menteri Transmigrasi...
Menteri Transmigrasi Audiensi dengan Jajaran iNews Media Group, Ini yang Dibahas
Cegah Kekerasan Remaja,...
Cegah Kekerasan Remaja, Seminar Siswa dan Lokakarya Guru Digelar di Dompu NTB
Bisnis Kembali Bangkit,...
Bisnis Kembali Bangkit, Duniatex Group Rekrut 5.000 Karyawan Baru
Berita Terkini
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
1 jam yang lalu
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
2 jam yang lalu
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
2 jam yang lalu
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
3 jam yang lalu
Modi Berikan Wewenang...
Modi Berikan Wewenang Penuh pada Militer India untuk Menyerang Pakistan
3 jam yang lalu
Perang Saudara Berkobar...
Perang Saudara Berkobar di Sekitar Damaskus, Drone Israel Justru Terbang Bebas di Langit Suriah
4 jam yang lalu
Infografis
Kaya Emas, Pulau Ini...
Kaya Emas, Pulau Ini Berpotensi Diambil Alih oleh Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved