Rusia Kirim Pasukan ke Nagorno-Karabakh Usai Kesepakatan Gencatan Senjata

Selasa, 10 November 2020 - 11:22 WIB
loading...
A A A
Turki dengan kukuh mendukung Azerbaijan, sementara Rusia memiliki pakta pertahanan dengan Armenia dan punya pangkalan militer di sana.

Putin mengatakan orang-orang yang terlantar sekarang akan dapat kembali ke Nagorno-Karabakh, dan tawanan perang serta korban perang ditukar, sementara semua jaringan ekonomi dan transportasi di daerah itu akan dibuka kembali dengan bantuan penjaga perbatasan Rusia.

"Kami beroperasi dengan premis bahwa perjanjian tersebut akan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk penyelesaian krisis jangka panjang dan sepenuhnya di sekitar Nagorno-Karabakh secara adil dan untuk kepentingan rakyat Armenia dan Azerbaijan," ungkap Putin.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan Turki juga akan terlibat dalam upaya penjaga perdamaian. Tidak ada kabar langsung dari Ankara.

Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan mencoba memasang wajah berani pada situasi tersebut.

"Keputusan itu dibuat berdasarkan analisis mendalam tentang situasi pertempuran dan dalam hubungannya dengan para ahli terbaik," ujar dia tentang kesepakatan itu di media sosial.

“Ini bukan kemenangan, tapi tidak ada kekalahan sampai Anda menganggap diri Anda kalah. Kami tidak akan pernah menganggap diri kami dikalahkan dan ini akan menjadi awal baru dari era persatuan dan kelahiran kembali nasional kami," papar dia.

Kerusuhan meletus di Yerevan, ibu kota Armenia, ketika beberapa ratus pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung-gedung pemerintah untuk memprotes kesepakatan tersebut. Demonstran menuntut bertemu Pashinyan untuk menyampaikan protes mereka.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1336 seconds (0.1#10.140)