Gugat Hasil Pilpres, Partai Republik Cari Dana Rp852 Miliar

Sabtu, 07 November 2020 - 20:16 WIB
loading...
Gugat Hasil Pilpres,...
Partai Republik menggalang dana untuk membiayai proses hukum pemilihan presiden (pilpres). Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Partai Republik berusaha mengumpulkan dana setidaknya Rp852 miliar untuk mendanai gugatan hukum yang diajukan oleh Presiden Donald Trump atas hasil pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan oleh tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian selama pilpres yang digelar pada hari Selasa lalu, ketika penantang dari Partai Demokrat Joe Biden semakin dekat untuk memenangkan Gedung Putih setelah memperluas keunggulannya di sejumlah negara bagian medan pertempuran.

"Mereka menginginkan Rp852 miliar," kata seorang donor dari Partai Republik yang menerima permohonan dari tim kampanye dan Komite Nasional Republik (RNC) seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/11/2020).(Baca juga: Trump Ajukan Gugatan di Michigan, Minta Hitung Ulang di Wisconsin )

Dua sumber lain mengatakan kampanye menginginkan sebanyak Rp1,4 triliun untuk komite penggalangan dana bersama yang dipertahankannya dengan RNC, sebuah tanda dari skala perjuangan hukum yang diharapkan akan meningkat dari tim kampanye Trump.

Penasihat senior kampanye Trump David Bossie, seorang aktivis konservatif terkemuka yang memimpin kelompok advokasi Citizens United, telah dipilih untuk memimpin tantangan hukum pasca pemilihan, menurut sumber yang akrab dengan strategi kampanye Trump.

Bossie termasuk di antara sekelompok loyalis Trump yang berada di Las Vegas minggu ini menantang penghitungan di Nevada dan merupakan pendukung di antara lingkaran dalam Trump.



Ketika Biden memperluas keunggulan sempitnya di Pennsylvania dan Georgia pada hari Jumat, seorang pejabat Republik mengatakan meragukan strategi menantang penghitungan suara di berbagai negara bagian akan menghasilkan kemenangan bagi Trump.

“Matematika adalah apa adanya. Anda melihat apa yang diperlukan untuk penghitungan ulang untuk membalikkan hasil dan kami jauh di luar angka-angka itu,” kata pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

Pejabat Republik mengatakan sudah waktunya bagi presiden untuk "melanjutkan."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Miliarder AS Ikut...
5 Miliarder AS Ikut Mendukung Trump, Kini Terpaksa Rugi hingga Rp30.272 Triliun
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS, Israel Juga Terlibat
Donald Trump Ugal-ugalan,...
Donald Trump Ugal-ugalan, Janjikan Anggaran Pertahanan AS Rp16,8 Kuadriliun
Memanas, Beijing Sebut...
Memanas, Beijing Sebut Wapres AS JD Vance Bodoh Gara-gara Komentar tentang Petani China
Bersama Netanyahu, Trump...
Bersama Netanyahu, Trump Sebut Gaza Real Estat Luar Biasa dan Properti Tepi Laut
Netanyahu Melobi AS...
Netanyahu Melobi AS agar Tidak Jual Jet Tempur F-35 ke Turki
Oman bisa Jadi Penengah...
Oman bisa Jadi Penengah Perundingan Nuklir Baru Iran dan AS
Hampir 1.000 Prajurit...
Hampir 1.000 Prajurit Angkatan Udara Israel Teken Petisi Tolak Perang Gaza
Lawan Tarif Trump, Xi...
Lawan Tarif Trump, Xi Jinping: China Tak Takut!
Rekomendasi
Izin Resmi Terbit, UIN...
Izin Resmi Terbit, UIN Walisongo Kini Miliki Fakultas Kedokteran
Jadi Korban Bullying,...
Jadi Korban Bullying, Seorang Santri Ponpes di Kolaka Utara Dibakar Senior
Satgas Operasional Idulfitri...
Satgas Operasional Idulfitri 1446H Resmi Ditutup
Berita Terkini
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
32 menit yang lalu
Ingin Tetak Eksis, Mantan...
Ingin Tetak Eksis, Mantan Wapres AS Kamala Harris Punya Ambisi Politik Baru
2 jam yang lalu
Bukan Hanya Prajurit...
Bukan Hanya Prajurit Israel, 2.000 Dosen dan 100 Dokter Militer Desak Netanyahu Hentikan Perang Gaza
3 jam yang lalu
Kolonel Perempuan AS...
Kolonel Perempuan AS Dipecat karena Tidak Suka Politik dan Berani Berbeda Sikap dengan Wapres
5 jam yang lalu
Siapa Yamaguchi-gumi?...
Siapa Yamaguchi-gumi? Sindikat Yakuza Terbesar dan Terkaya di Jepang
6 jam yang lalu
Israel dan Turki Kerap...
Israel dan Turki Kerap Bersitegang dalam Isu Gaza, tapi untuk Suriah, Mereka Mesra dan Kompak
7 jam yang lalu
Infografis
Unit Khusus Israel Menjarah...
Unit Khusus Israel Menjarah Emas Senilai Rp414 Miliar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved