Turki Siap Kerja Sama dengan Siapa Saja Pemenang Pilpres AS

Sabtu, 07 November 2020 - 02:03 WIB
loading...
Turki Siap Kerja Sama...
Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan di Gedung Putih, Washington, AS, 13 November 2019. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Turki siap bekerja sama dengan siapa pun yang menang pemilu Amerika Serikat (AS), meski persahabatan dengan Presiden Donald Trump mengalami masa sulit.

"Terlepas dari kandidat mana yang menjabat di AS, kami akan melakukan pendekatan yang tulus untuk meningkatkan hubungan kami," ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu.

Kemitraan yang telah berlangsung puluhan tahun antara sekutu NATO telah mengalami konflik yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lima tahun terakhir karena ketidaksepakatan tentang kebijakan Suriah, hubungan Ankara yang lebih dekat dengan Moskow, ambisi Turki di Mediterania timur, tuduhan AS terhadap bank negara Turki dan terkikisnya hak asasi manusia (HAM) di Turki.



Cavusoglu mengatakan Turki telah bekerja sama dengan pemerintahan AS dari Partai Demokrat dan Republik serta mengatasi berbagai kesulitan dengan keduanya. (Baca Juga: ABC, CBS, NBC Potong Siaran Konferensi Pers Trump tentang Pemilu)

Dia berbicara ketika kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden unggul tipis atas Presiden Donald Trump di negara bagian Georgia, yang menempatkan Gedung Putih dalam jangkauan Biden. Saat ini sejumlah negara bagian masih terus menghitung suara. (Lihat Infografis: Andai Biden Mengunci Suara Nevada, Selesai Sudah Pilpres AS)

Washington telah mengancam memberi sanksi kepada Turki karena membeli sistem pertahanan rudal Rusia, tetapi pemerintahan Trump telah menghindari pemberian sanksi. (Lihat Video: Unjuk Rasa Pro-Donald Trump Berlangsung di Luar Pusat Pemilihan)

“Tentu saja tiap individu punya dampak, positif dan negatif. Persahabatan yang tulus antara presiden kami dan Tuan Trump berlanjut melalui masa-masa yang paling sulit,” papar Cavusoglu.

Para pengamat mengatakan hubungan bilateral Turki bisa terganggu jika Biden menjadi presiden AS. Mata uang Turki, lira, yang sudah diperdagangkan pada rekor terendah terhadap dolar, bisa mendapat lebih banyak tekanan.

Namun pembantu utama Erdogan, Wakil Presiden Fuat Oktay, mengatakan Ankara tidak takut dengan sanksi AS.

“Tidak ada negara, termasuk Amerika, yang memiliki kesempatan mengimplementasikan kebijakan luar negeri, program atau kebijakan di wilayah tersebut, yang terlepas dari Turki atau dengan mengecualikan Turki,” papar Oktay kepada stasiun penyiaran A Haber.

“Turki bukan lagi negara yang mengkerut, atau takut, berbagai sanksi. Sanksi akan semakin meningkatkan tekad dan tekad kami,” tutur dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Alasan Michelle Obama...
4 Alasan Michelle Obama Memilih Menyendiri di Tengah Rumor Perceraian, Salah Satunya Ambisi Suami saat Jadi Presiden AS
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Trump Disebut akan Mencalonkan...
Trump Disebut akan Mencalonkan Diri Lagi pada Pemilu 2028
Hary Tanoe dan Angela...
Hary Tanoe dan Angela Kunjungi Donald Trump Jelang Pelantikan sebagai Presiden AS: Dia Sangat Inspiratif
Kongres AS Sahkan Kemenangan...
Kongres AS Sahkan Kemenangan Trump dalam Pemilu 2024
Hakim Tetapkan Tanggal...
Hakim Tetapkan Tanggal Vonis Pengadilan Trump 10 Hari sebelum Pelantikan Presiden AS
Elon Musk Tinggal di...
Elon Musk Tinggal di Rumah Trump Sejak Pemilu Presiden AS
Ledakan Dahsyat Hancurkan...
Ledakan Dahsyat Hancurkan Pelabuhan Bandar Abbas, Bagaimana Nasib 385 WNI di Iran?
Ledakan Dahsyat di Iran,...
Ledakan Dahsyat di Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Rekomendasi
Ada Produk Haram Berlabel...
Ada Produk Haram Berlabel Halal, MUI Dorong Tingkatkan Pengawasan
Infrastruktur dan Pembiayaan
Infrastruktur dan Pembiayaan
Ketum FSP-RTMM Dorong...
Ketum FSP-RTMM Dorong Gaungkan Lagi Gerakan Cinta Produk Indonesia
Berita Terkini
Terkonfirmasi! Kim Jong-un...
Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina
12 menit yang lalu
Seteru Memanas, Menteri...
Seteru Memanas, Menteri Pakistan Ancam Serang India dengan Senjata Nuklir
38 menit yang lalu
Seorang Muslim Dibunuh...
Seorang Muslim Dibunuh Secara Brutal di Masjid Prancis dan Islam Dihina, Ini Respons Macron
58 menit yang lalu
Jemaah Masjid di Prancis...
Jemaah Masjid di Prancis Ditikam Puluhan Kali, Polisi Buru Tersangka
3 jam yang lalu
Siapa Lebih Unggul India...
Siapa Lebih Unggul India atau Pakistan dalam Senjata Nuklir?
4 jam yang lalu
India Terlalu Mengekang...
India Terlalu Mengekang Kashmir, Apakah Modi Kena Karma?
5 jam yang lalu
Infografis
Bagi Rusia Kerja Sama...
Bagi Rusia Kerja Sama dengan Barat Sudah Berakhir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved