Venezuela Jerat Dua Rambo AS dengan Dakwaan Terorisme dan Konspirasi

Sabtu, 09 Mei 2020 - 08:37 WIB
loading...
A A A
Dalam video itu, Goudreau menunjukkan apa yang dia klaim sebagai kontrak yang ditandatangani oleh Guaido, yang dibantah oleh tim persnya.

Dia juga mengatakan kepada The Washington Post bahwa dia mempekerjakan Denman dan Berry sebagai "pengawas" dan sudah mengenal mereka selama bertahun-tahun.

Rendon mengatakan kepada CNN bahwa kontrak itu "eksplorasi" dan tidak ada lampu hijau yang diberikan untuk operasi di Venezuela. Dia juga menyangkal Guaido terlibat.

Terlepas dari tuduhan rezim Venezuela terhadap Guaido, dia belum dituntut dengan apa pun.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Presiden AS Donald Trump berada di balik dugaan invasi tersebut. Namun Trump menampik tuduhan itu.

"Jika saya ingin pergi ke Venezuela, saya tidak akan merahasiakannya," kata Trump kepada Fox News.

"Aku akan masuk dan mereka tidak akan melakukan apa-apa. Mereka akan berguling. Aku tidak akan mengirim sekelompok kecil. Tidak, tidak, tidak. Itu akan disebut tentara," ujarnya.

"Itu akan disebut invasi," tegasnya. (Baca: Trump Bantah Suruh 'Rambo' AS Culik Maduro: 'Itu Akan Jadi Invasi' )

Venezuela mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menangkap dua mantan tentara pasukan khusus AS dan pada hari Rabu Maduro, yang menunjukkan paspor pasangan tersebut di televisi pemerintah, mengatakan mereka akan diadili.

Tentara AS telah mengkonfirmasi bahwa mereka adalah mantan anggota Baret Hijau yang dikerahkan ke Irak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)