Bursa Taruhan Favoritkan Trump, Berpeluang Rugi Besar

Rabu, 04 November 2020 - 11:52 WIB
loading...
Bursa Taruhan Favoritkan Trump, Berpeluang Rugi Besar
Bursa taruhan ternyata lebih memfavoritkan Presiden Donald Trump akan memenangkan Pemilu AS 2020 dibandingkan Joe Biden dari Partai Demokrat. Data tersebut berdasarkan dari Reuters melansir dua aggregator bursa judi. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Bursa taruhan ternyata lebih memfavoritkan Presiden Donald Trump akan memenangkan Pemilu Amerika Serikat (AS) 2020 dibandingkan Joe Biden dari Partai Demokrat. Data tersebut berdasarkan dari Reuters melansir dua agregator bursa judi.

Para pemain judi di Betfair di Inggris memberikan dukungan kepada Trump sebesar 60% lebih besar untuk memenangkanpemilu presiden AS. Itu mengalami kenaikan 39% dibandingkan pembukaan awal pada Selasa pagi waktu setempat.

Para pendukung Biden di bursa taruhan di Betfair Exchange menurun hingga 40% dari 61% sebelumnya. “Trump mengalahkan Biden secara signifikan berdasarkan pilihan dan kini dalam posisi utama. Ini menjadi malam paling mengkhawatirkan karena Biden terus memimpin,” kata juru bicara Betfair, Sam Rosbottom. (Baca juga: Hampir Tumbangkan Trump, Biden Melesat dengan 223 Suara)

Bursa taruhan Smarkets Exchange memberikan taruhan besar kepada Trump sebesar 65% dibandingkan 39% saat pembukaan. Dukungan bagi Biden turun 35% dibandingkan awal pembukaan mencapai 61%. “Bursa taruhan pemenang pemilu AS dipegang Trump karena dia menguasai negara bagian penting seperti Florida,” kata analis politik di Smarkets, Patricks Flynn. (Baca juga: KPU AS Gunakan Teknologi Ini untuk Pemungutan Suara Pilpres Amerika)

Flynn mengatakan Florida memang bukan negara bagian yang menang bagi Biden. “Biden sangat krusila bagi Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin,” katanya.
Bursa Taruhan Favoritkan Trump, Berpeluang Rugi Besar

Sebelumnya melansir betfair.com, perusahaan judi online asal Inggris, uang judi untuk taruhan fokus padapemilu Inggris dan bisa memecahkan rekor dibandingkan lomba pacuan kuda Grand National pada 2019 atau pertarungan Conor McGregor dan Floyd Mayweather. (Baca juga: Pasar Keuangan Dihantui Ulah Trump jika Kalah dari Biden)

Berbeda dengan analis politik, para penjudi lebih besikap hati-hati dalam menentukan pilihan. Mereka umumnya juga tidak percaya dengan polling dengan validitasnya. Mereka menyakini kalau polling yang lebih menjagokan Biden mengalami biasa hingga 5%. "Memang sangat sulit memprediksi, khususnya tentang masa depan," kata filosof Yogi Berra.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)