Trump Ancam Umumkan Kemenangan Pilpres AS, tapi Lantas Membantahnya

Senin, 02 November 2020 - 08:10 WIB
loading...
Trump Ancam Umumkan...
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump berkampanye di Michigan Sports Stars Park, Minggu (1/11/2020) menjelang pemungutan suara pilpres AS 3 November 2020. Foto/REUTERS/Carlos Barria
A A A
WASHINGTON - Donald Trump dilaporkan mengancam akan mengumumkan kemenangan sepihak dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) sebelum waktu yang semestinya.

Trump, calon presiden (capres) petahana Partai Republik akan bersaing dengan capres Partai Demokrat Joe Biden dalam pemungutan suara pilpres Selasa (3/11/2020) waktu Amerika.

(Baca juga : Menang KO Ronde 7, Monster KO Naoya Inoue Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan )

The Axios, yang mengutip tiga sumber yang mengetahui komentar presiden Amerika tersebut, melaporkan Trump telah mengatakan kepada orang kepercayaan bahwa dia akan mengumumkan kemenangan pada Selasa malam jika sepertinya dia unggul di depan. (Baca: Trump Kantongi Kemenangan Awal Jelang Pilpres AS )

"Trump akan mengumumkan kemenangan, bahkan jika hasil dari Electoral College masih bergantung pada sejumlah besar suara yang tak terhitung di negara-negara bagian utama seperti Pennsylvania," kata salah satu sumber tersebut kepada The Axios.

(Baca juga : Penembakan Kembali Guncang Prancis, Kali Ini Antara 2 Geng Bersenjata )

Presiden Trump, lanjut laporan, itu secara pribadi mengatakan bahwa dia kemungkinan akan menyatakan kemenangan jika dia menang atau memegang pemimpin komando di Ohio, Florida, North Carolina, Texas, Iowa, Arizona dan Georgia.

Setelah berita ancaman itu muncul, Trump tiba-tiba membantahnya. Dia menyangkal akan mengumumkan kemenangan pilpres sebelum waktunya. (Baca juga: Biden Akui Trump Bisa Menang dengan Strategi yang Dimainkannya )

Berdiri di sebuah landasan di Bandara Internasional Charlotte Douglas di North Carolina, Trump ditanya tentang laporan itu. “Tidak, tidak, itu laporan palsu,” katanya.

Trump kemudian dengan cepat melanjutkan untuk berbicara soal penghitungan suara setelah hari pemilihan.

"Saya pikir itu hal yang mengerikan ketika surat suara dapat dikumpulkan setelah pemilihan," kata Trump. "Saya pikir itu adalah hal yang buruk ketika negara bagian diizinkan untuk membuat tabulasi surat suara untuk jangka waktu yang lama setelah pemilu selesai."

"Kami akan pergi pada malam, segera setelah pemilihan itu selesai, kami akan pergi dengan pengacara kami," kata Trump, seperti dikutip The Guardian, Senin (2/11/2020). (Simak infografis: Donald Trump vs Joe Biden, Siapa Presiden AS Selanjutnya? )

Seorang profesor hukum dan ilmu politik di UC Irvine, Rick Hasen, mengatakan langkah Trump untuk mengejar "strategi litigasi bumi hangus" lebih baik daripada Trump yang mengumumkan kompetisi lebih awal.

“Terus terang itu mengalahkan alternatif (yang Trump hanya menyatakan kemenangan terlalu dini),” tulis Hasen di Twitter.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)