PM Malaysia Mendesak Parlemen Setujui Anggaran untuk Atasi COVID-19

Minggu, 01 November 2020 - 04:03 WIB
loading...
PM Malaysia Mendesak...
Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto/REUTERS
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin mendesak para anggota parlemen meloloskan anggaran 2021 untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Saat ini PM Muhyiddin menghadapi tantangan dari oposisi dan pembelot dalam koalisinya. Malaysia mengalami peningkatan infeksi yang mengguncang perekonomian, dengan jumlah kasus berlipat ganda dalam sebulan terakhir.

“Saya berharap semua anggota parlemen dapat mengesampingkan perbedaan politik untuk memastikan bahwa Anggaran 2021 disetujui untuk kepentingan rakyat dan negara,” ujar dia dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dia menambahkan, “Pemahaman dapat dibingkai di antara anggota parlemen.” (Baca Juga: UMNO Dukung Muhyiddin Tapi Serukan Pemilu Setelah Pandemi Berakhir)

Raja Malaysia juga mendesak para anggota parlemen pekan ini untuk mengesampingkan sengketa politik untuk mengesahkan anggaran. (Lihat Infografis: Selain Ditabrak Mobil, Berikut Beberapa Kejadian berbahaya di Masjidil Haram)

Pemerintahan Muhyiddin dijadwalkan mempresentasikan anggaran pertamanya pada 6 November, di tengah tantangan untuk jabatan perdana menteri oleh pemimpin oposisi Anwar Ibrahim. (Lihat Video: Penabrak Masjidil Haram Dalam Kondisi Tidak Normal)

Kredibilitas perdana menteri berkurang setelah dia gagal mendapatkan persetujuan kerajaan untuk mengumumkan aturan darurat.



Muhyiddin mendapat tekanan dari mitra koalisi yang tidak bahagia yang menuntut posisi lebih kuat di pemerintahan.

Dia juga mengatakan pemilu yang harus digelar di negara bagian Sabah dan Sarawak di Kalimantan tidak dapat dihindari, meskipun ada lonjakan infeksi virus corona baru-baru ini, kecuali keadaan darurat diumumkan.

Malaysia melaporkan 659 kasus baru sehingga jumlah total infeksi menjadi 31.548, di mana hampir setengahnya berada di Sabah.

Tidak ada korban jiwa baru yang dilaporkan, sehingga total jumlah kematian sebanyak 249 orang.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1449 seconds (0.1#10.140)