Blogger Arab Saudi Pro-Israel Positif Covid-19, Netanyahu Mendoakannya

Kamis, 29 Oktober 2020 - 09:53 WIB
loading...
Blogger Arab Saudi Pro-Israel Positif Covid-19, Netanyahu Mendoakannya
Blogger Arab Saudi pro-Israel, Mohammed Al-Saud (kanan) saat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/Twitter @netanyahu
A A A
TEL AVIV - Blogger Arab Saudi pro- Israel , Mohammed Al-Saud, dan ayahnya telah positif terinfeksi Covid-19. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia akan berdoa untuk kesembuhannya.

Mohammed Al-Saud menjadi terkenal di media sosial tahun lalu ketika rekaman dirinya diusir dari kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem oleh jamaah Palestina menjadi viral. Dia mengumumkan di Twitter kemarin bahwa dia dan ayahnya terinfeksi virus corona baru (Covid-19). (Baca: Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Pajang Kartun Erdogan Cabul )

"Hari-hari yang sulit," tulis Al-Saud dalam tweet berbahasa Inggris dan Ibrani. "Ayah saya dalam kondisi kritis akibat kanker dan corona bersamaaan, saya sekarang terinfeksi corona dan di rumah, menyedihkan," lanjut blogger tersebut, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (29/10/2020).

Blogger itu kontroversial di kalangan banyak orang Arab dan Muslim karena secara teratur mengungkapkan pandangannya untuk mendukung Israel melawan perjuangan Palestina. Dia juga mem-posting video dirinya bernyanyi dalam bahasa Ibrani, dan telah bertemu Netanyahu dan politisi Israel lainnya. (Baca: Sadisnya Pasukan Khusus Australia di Afghanistan: Tembak Kapala, Gorok Leher Warga )

Netanyahu memberikan penghormatan untuk hubungan itu dengan menanggapi tweet Al-Saud; "Kepada teman Saudi saya; Mohammed Saud, saya menyesal mendengar bahwa ayah Anda dan Anda sakit dengan virus corona. Semoga Tuhan memberi Anda berdua pemulihan yang lengkap dan cepat."

Pandangan blogger dan kebebasan yang diberikan kepadanya untuk menyebarkan pandangannya itu telah membuat banyak orang melihatnya sebagai simbol peningkatan normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv. Ini adalah masalah yang telah diperdebatkan secara luas setelah kesepakatan normalisasi ditandatangani oleh Uni Emirat Arab, Bahrain dan, terakhir, Sudan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1760 seconds (0.1#10.140)