Remaja Palestina Meninggal setelah Dipukuli Tentara Israel

Senin, 26 Oktober 2020 - 06:09 WIB
loading...
Remaja Palestina Meninggal setelah Dipukuli Tentara Israel
Para tentara Pasukan Pertahanan Israel. Pasukan Israel dituduh memukuli remaja Palestina hingga meninggal dunia. Foto/REUTERS/File Photo
A A A
RAMALLAH - Seorang remaja Palestina meninggal karena luka-lukanya setelah dipukuli oleh tentara Israel di dekat kota Turmus-Ayya timur laut Ramallah.

Kementerian kesehatan Palestina mengatakan remaja bernama Amer Abedalrahim Snobar tersebut tiba di rumah sakit setelah dipukuli dengan parah di leher. (Baca: Serangan Israel pada Rakyat Palestina Meningkat setelah Normalisasi )

Direktur Palestine Medical Complex (Kompleks Medis Palestina), Ahmed al-Bitawi, mengonfirmasi kepada media Palestina pada Minggu pagi bahwa Snobar meninggal akibat luka yang diderita akibat serangan pasukan Israel.

“Ada tanda-tanda pemukulan yang terlihat di leher Snobar,” kata Bitawi, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/10/2020). (Baca: Normalisasi Israel-Sudan: Nentanyahu Semringah, Palestina Meradang )

Kompleks Medis Palestina melaporkan bahwa luka di leher Snobar konsisten dengan pemukulan dengan popor senapan tentara Israel.

"Pasukan Israel melakukan tindakan brutal yang mengerikan terhadap seorang pemuda tak berdaya yang kejahatan satu-satunya adalah orang Palestina," kata Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dalam sebuah pernyataan.

Pejabat senior PLO Hanan Ashrawi mengatakan dalam pernyataannya bahwa Snobar telah dipukuli pasukan Israel. (Baca: Palestina: UEA dan Bahrain Lebih Israel daripada Israel )

Snobar berasal dari desa Yatma, di selatan kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki rezim Zionis Israel.

Anggota tim LSM medis mengatakan kepada media Palestina bahwa pihaknya mencoba melakukan resusitasi jantung pada Snobar sebelum memindahkannya ke pusat medis.

Pihak tentara Israel mengatakan pasukan menanggapi insiden di utara Ramallah setelah batu dilemparkan ke kendaraan tentara.

"Pasukan di daerah itu dikirim ke tempat kejadian dan menggeledah daerah itu untuk mencari penyerang," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan. (Baca: Pangeran Arab Saudi: Riyadh Dukung Palestina, tapi Bukan Para Pemimpinnya )

“Rincian awal menunjukkan bahwa pada saat kedatangan pasukan kedua tersangka mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki,” lanjut pernyataan tersebut. "Saat melarikan diri, salah satu tersangka ternyata pingsan, pingsan dan kepalanya terbentur. Tersangka tidak dipukul oleh pasukan IDF."

Dalam sebuah pernyataan, Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) mengatakan pembunuhan Snobar akan menjadi "kutukan yang akan terus menghantui para pengkhianat Arab"—mengacu pada kesepakatan normalisasi baru-baru ini oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan dengan Israel. (Baca juga: Hamas Balas Pangeran Arab Saudi: Riyadh Hanya Melayani Israel, Memalukan )

"Tanggapan atas kejahatan keji ini adalah dengan menarik pengakuan entitas Zionis dan semua perjanjian yang dihasilkan darinya, dan pembentukan kepemimpinan nasional yang bersatu yang mampu memimpin perlawanan rakyat melawan pendudukan Zionis," bunyi pernyataan PFLP.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)