Serangan Israel pada Rakyat Palestina Meningkat Setelah Normalisasi
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mendatang peningkatan serangan Israel pada rakyat Palestina sejak kesepakatan normalisasi dengan negara-negara Arab.
Laporan itu diungkapkan Arab48.com. “PLO telah mencatat agresi Israel pada rakyat Palestina antara 15 September, tanggal penandatanganan kesepakatan di Washington dan 15 Oktober,” ungkap laporan itu.
“Israel meningkatkan ekspansi pemukimannya, menghancurkan rumah-rumah Palestina, membunuh dan melukai orang tak bersalah, melancarkan penggerebekan dan penahanan, serta agresi sistematis pada lembaga-lembaga agama,” papar laporan itu.
PLO mengindikasikan aneksasi Israel pada tanah Palestina berlanjut, disertai serangan warga pemukiman Yahudi pada rakyat Palestina. (Baca Juga: Iran: Kesepakatan Sudan dan Israel Tercapai dengan ‘Uang Tebusan’)
Menurut laporan itu, “Pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan lebih dari 240 kali, menewaskan dua warga Palestina, melukai lebih dari 90 lainnya, menahan lebih dari 480 orang termasuk anak-anak, dan telah menghancurkan 25 rumah dan fasilitas.” (Lihat Infografis: Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Jika Normalisasi dengan Israel)
Laporan tersebut juga menyampaikan bahwa pasukan Israel melakukan 370 penggerebekan di kota-kota, desa dan lingkungan Palestina, serta lebih dari 30 serangan terhadap institusi keagamaan. (Lihat Video: Prabowo: Lahan Berkurang, Apa Rakyat Mau Dikasih Makan Beton?)
Ketika menandatangani kesepakatan dengan Israel, Uni Emirat Arab (UEA) mengklaim bahwa Israel setuju membatalkan aneksasi tanah Palestina yang diduduki.
Namun, Israel membantahnya, dengan menegaskan bahwa rencana itu hanya ditunda dan akan segera dilaksanakan.
Yang terbaru, Sudan dan Israel telah menjalin kesepakatan normalisasi hubungan. Langkah ini juga dikecam oleh Palestina.
Itu artinya Israel telah menjalin kesepakatan normalisasi hubungan dengan UEA, Bahrain, dan Sudan. Semua kesepakatan itu dimediasi oleh Amerika Serikat.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Laporan itu diungkapkan Arab48.com. “PLO telah mencatat agresi Israel pada rakyat Palestina antara 15 September, tanggal penandatanganan kesepakatan di Washington dan 15 Oktober,” ungkap laporan itu.
“Israel meningkatkan ekspansi pemukimannya, menghancurkan rumah-rumah Palestina, membunuh dan melukai orang tak bersalah, melancarkan penggerebekan dan penahanan, serta agresi sistematis pada lembaga-lembaga agama,” papar laporan itu.
PLO mengindikasikan aneksasi Israel pada tanah Palestina berlanjut, disertai serangan warga pemukiman Yahudi pada rakyat Palestina. (Baca Juga: Iran: Kesepakatan Sudan dan Israel Tercapai dengan ‘Uang Tebusan’)
Menurut laporan itu, “Pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan lebih dari 240 kali, menewaskan dua warga Palestina, melukai lebih dari 90 lainnya, menahan lebih dari 480 orang termasuk anak-anak, dan telah menghancurkan 25 rumah dan fasilitas.” (Lihat Infografis: Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Jika Normalisasi dengan Israel)
Laporan tersebut juga menyampaikan bahwa pasukan Israel melakukan 370 penggerebekan di kota-kota, desa dan lingkungan Palestina, serta lebih dari 30 serangan terhadap institusi keagamaan. (Lihat Video: Prabowo: Lahan Berkurang, Apa Rakyat Mau Dikasih Makan Beton?)
Ketika menandatangani kesepakatan dengan Israel, Uni Emirat Arab (UEA) mengklaim bahwa Israel setuju membatalkan aneksasi tanah Palestina yang diduduki.
Namun, Israel membantahnya, dengan menegaskan bahwa rencana itu hanya ditunda dan akan segera dilaksanakan.
Yang terbaru, Sudan dan Israel telah menjalin kesepakatan normalisasi hubungan. Langkah ini juga dikecam oleh Palestina.
Itu artinya Israel telah menjalin kesepakatan normalisasi hubungan dengan UEA, Bahrain, dan Sudan. Semua kesepakatan itu dimediasi oleh Amerika Serikat.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)