Erdogan: Turki Berhak Terlibat Dalam Penyelesaian Konflik Nagorno-Karabakh
loading...

Erdogan menyatakan bahwa Ankara memiliki hak yang sama dengan Moskow untuk mengambil bagian dalam proses penyelesaian konflik Nagorno-Karabakh. Foto/REUTERS
A
A
A
ANKARA - Ankara memiliki hak yang sama dengan Moskow untuk mengambil bagian dalam proses penyelesaian konflik Nagorno-Karabakh . Hal itu diungkapkan Presiden Turki , Tayyip Erdogan.
"Turki memiliki hak yang sama untuk mengambil bagian dalam proses perdamaian di Karabakh, seperti Rusia," ucap Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (25/10/2020).
"Permintaan Azerbaijan cukup adil. Setelah Armenia mengundang Rusia (untuk mengambil bagian dalam penyelesaian damai), Azerbaijan menyarankan Turki untuk bergabung dengannya. Saya tidak mendengar reaksi negatif dari Rusia (tentang masalah itu)," sambungnya. ( Baca juga: Drone Indonesia Elang Hitam Akan Dipadu Amunisi Presisi Turki )
Seperti diketahui, Turki adalah pendukung kuat Azerbaijan dan telah berjanji mendukung Baku dengan sumber daya dalam konfik di Nagorno-Karabakh. Di sisi lain, Turki memiliki masalah dengan Yerevan, yang semuanya bermula saat Genosida Armenia yang dilakukan oleh pemerintah Ottoman antara tahun 1914 dan 1923.
Sementara itu, sebelumnya Pertempuran baru pecah antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh, sehari setelah perundingan di Washington untuk menghentikan konflik itu. ( Baca juga: Tertarik Beasiswa Pendidikan Kursus Bahasa Turki, Segera Daftar di Sini )
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo bertemu secara terpisah dengan menlu Azerbaijan dan Armenia pada Jumat, dalam upaya baru untuk mengakhiri hampir sebulan pertumpahan darah. Presiden Rusia, Vladimir Putin menduga konflik itu telah menewaskan 5.000 orang.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan melaporkan pertempuran di dalam dan sekitar Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang dihuni dan dikontrol etnik Armenia. Sedangkan pejabat lokal menuduh pasukan Azerbaijan menyerang gedung-gedung di Stepanakert, kota terbesar di wilayah itu, yang kemudian disangkal Baku.
"Turki memiliki hak yang sama untuk mengambil bagian dalam proses perdamaian di Karabakh, seperti Rusia," ucap Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (25/10/2020).
"Permintaan Azerbaijan cukup adil. Setelah Armenia mengundang Rusia (untuk mengambil bagian dalam penyelesaian damai), Azerbaijan menyarankan Turki untuk bergabung dengannya. Saya tidak mendengar reaksi negatif dari Rusia (tentang masalah itu)," sambungnya. ( Baca juga: Drone Indonesia Elang Hitam Akan Dipadu Amunisi Presisi Turki )
Seperti diketahui, Turki adalah pendukung kuat Azerbaijan dan telah berjanji mendukung Baku dengan sumber daya dalam konfik di Nagorno-Karabakh. Di sisi lain, Turki memiliki masalah dengan Yerevan, yang semuanya bermula saat Genosida Armenia yang dilakukan oleh pemerintah Ottoman antara tahun 1914 dan 1923.
Sementara itu, sebelumnya Pertempuran baru pecah antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh, sehari setelah perundingan di Washington untuk menghentikan konflik itu. ( Baca juga: Tertarik Beasiswa Pendidikan Kursus Bahasa Turki, Segera Daftar di Sini )
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo bertemu secara terpisah dengan menlu Azerbaijan dan Armenia pada Jumat, dalam upaya baru untuk mengakhiri hampir sebulan pertumpahan darah. Presiden Rusia, Vladimir Putin menduga konflik itu telah menewaskan 5.000 orang.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan melaporkan pertempuran di dalam dan sekitar Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang dihuni dan dikontrol etnik Armenia. Sedangkan pejabat lokal menuduh pasukan Azerbaijan menyerang gedung-gedung di Stepanakert, kota terbesar di wilayah itu, yang kemudian disangkal Baku.
(esn)
Lihat Juga :