Erdogan pada Kanada: Hentikan Ekspor Drone Melawan Semangat Aliansi

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 15:39 WIB
loading...
Erdogan pada Kanada:...
Teknologi optik L3Harris Wescam dipasang di helikopter tanpa awak. Foto/L3Harris Wescam
A A A
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau bahwa menghentikan ekspor beberapa teknologi drone tidak sejalan dengan semangat aliansi.

Kanada menangguhkan ekspor beberapa teknologi drone ke Turki awal bulan ini karena menyelidiki tuduhan peralatan itu digunakan oleh pasukan Azerbaijan yang terlibat dalam pertempuran dengan Armenia.

“Dalam panggilan telepon pada Jumat, Erdogan dan Trudeau membahas peningkatan hubungan dan peningkatan perdagangan bilateral,” ungkap kantor kepresidenan Turki.

Turki dan Kanada juga membahas masalah terkait kerja sama di sektor pertahanan. "Selama panggilan telepon, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan penangguhan Kanada atas ekspor beberapa barang militer ke Turki karena konflik Azerbajian-Armenia, bertentangan dengan semangat aliansi," papar kantor kepresidenan.

Turki dan Kanada adalah anggota NATO. Menyusul pengumuman Kanada, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan penangguhan menunjukkan standar ganda. (Baca Juga: Fitch Yakin UU Cipta Kerja Dorong Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia)

Ekspor militer Turki ke sekutunya Azerbaijan telah meningkat enam kali lipat tahun ini, dengan penjualan drone dan peralatan militer lainnya naik menjadi USD77 juta bulan lalu saja sebelum pertempuran pecah di wilayah Nagorno-Karabakh, menurut data ekspor. (Lihat Infografis: Lepas Pantai Indonesia Akan Dijaga Oleh Senjata Canggih Turki)

Kelompok kontrol senjata Kanada Project Plowshares mengatakan video serangan udara yang dirilis Azerbaijan menunjukkan drone tersebut telah dilengkapi dengan sistem pencitraan dan penargetan yang dibuat oleh L3Harris Wescam, unit L3Harris Technologies Inc yang berbasis di Kanada. (Lihat Video: Sebuah Mobil Terperosok Kedalam Saluran Air di Bandung)

Ankara mengatakan pihaknya berdiri kokoh di samping sekutu dekatnya Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1836 seconds (0.1#10.140)