Bantah Lakukan Spionase, Taiwan Balik Tuding China Ciptakan Teror

Selasa, 13 Oktober 2020 - 20:40 WIB
loading...
Bantah Lakukan Spionase,...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
TAIPEI - Taiwan menuduh China telah menciptakan teror setelah media Beijing menyiarkan serangkaian laporan tentang spionase yang mencakup dugaan pengakuan dua warga Taiwan dalam tahanan.

Sebelumnya stasiun televisi China, CCTV, melaporkan otoritas keamanan Beijing telah menindak "ratusan" kasus mata-mata yang terkait dengan Taiwan dan menangkap sekelompok mata-mata Taiwan dan kaki tangannya.

Pada Senin malam, stasiun televis yang dikelola pemerintah menyiarkan pengakuan yang diklaim oleh Cheng Yu-chin, seorang pria yang diidentifikasi sebagai ajudan mantan ketua partai yang berkuasa di Taiwan.

Laporan tersebut menuduh Cheng direkrut oleh intelijen Taiwan saat tinggal di Republik Ceko dan menambahkan bahwa ia ditangkap pada April tahun lalu di China.

Pria Taiwan lainnya, Lee Meng-chu, muncul Minggu dalam program CCTV mengatakan dia telah merekam latihan militer di daratan tahun lalu.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang membantah tudingan mata-mata itu dan menyebutnya sebagai kampanye kotor.

"China adalah negara otoriter dan selalu melakukan hal-hal seperti itu untuk menyusup dan menyabotase," kata Su kepada wartawan.

"Mereka melakukannya sendiri, jadi mereka pikir orang lain melakukannya. China tidak harus begitu paranoid," imbuhnya seperti dilansir dari France24, Selasa (13/10/2020).

Kementerian luar negeri Taiwan menggambarkan tuduhan mata-mata terhadap Cheng sebagai sengaja dibuat dengan motif tersembunyi dan pelanggaran hak asasi manusia, mencatat bahwa sang akademisi telah menjadi pendukung vokal investasi China di Republik Ceko.

Laporan CCTV mengatakan Cheng ditangkap pada April 2019, tetapi kemunculannya di TV datang beberapa minggu setelah kunjungan sekelompok politisi Ceko ke Taiwan yang membuat marah Beijing.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)