Studi Ungkap Covid-19 Bisa Bertahan 30 Menit di Dalam Lift
loading...
A
A
A
AMSTERDAM - Partikel sarat virus Corona dapat bertahan hingga 30 menit di lift jika pintunya ditutup. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan UvA Institute of Physics dan Universitas Amsterdam, Belanda.
Menurut studi tersebut, Aerosol dapat bertahan selama 10-20 menit di dalam lift selama operasi normal. Jarak waktu tersebut dapat berkurang secara drastis jika lift dibiarkan terbuka selama beberapa menit.
(Baca: Pengelola Kantor, Wajib Mematuhi Protokol Kesehatan )
“Kami menemukan bahwa selama operasi normal seperti itu, dibutuhkan waktu 12 hingga 18 menit sebelum jumlah partikel Aerosol berkurang dengan faktor seratus. Saat pintu lift terbuka secara permanen, waktu ini berkurang menjadi dua hingga hingga menit," kata Daniel Bonn, salah satu peneliti utama studi tersebut, seperti dilansir Al Arabiya.
Para peneliti dapat mensimulasikan serangkaian batuk menggunakan nosel semprot yang dirancang khusus yang mereka semprotkan dalam jumlah tetesan yang terkendali. Untuk mendeteksi Aerosol di lift, peneliti menggunakan laser untuk menerangi partikel Aerosol dan menghitungnya.
Dalam studi tersebut, peneliti merekomendasikan pintu lift dibiarkan terbuka untuk jangka waktu yang lebih lama jika memungkinkan dan bagi orang-orang untuk menghindari berbicara, dan batuk di lift atau memakai masker wajah yang tepat untuk menghindari penularan.
“Ternyata, ventilasi di dalam semua lift yang diteliti dalam posisi diam otomatis mati, setelah satu atau dua menit. Ini tentu saja dapat dengan mudah diperpanjang dengan memprogram ulang perangkat lunak kontrol tindakan,” kata Cees van Rijn, rekan peneliti studi tersebut.
“Di kebanyakan lift rumah sakit, ventilator ada di langit-langit dan mengalirkan udara dari kabin ke poros lift. Tindakan yang mungkin dilakukan adalah membalik arah aliran ventilator, menciptakan aliran udara segar ke bawah dari langit-langit menuju lantai kabin lift,” tambah van Rijn.
(Baca: DKI Catat Penambahan 1.253 Kasus Corona, 952 Orang Positif )
Hingga kini, dunia masih terus bergulat dengan pandemi Covid-19. Sejumlah negara bahkan tengah bersiap menghadapi gelombang kedua virus mematikan ini. Sementara kota Wuhan yang menjadi sumber penularan, kini dilaporkan telah memasuki masa normal.
Sementara itu, dua orang pasien pengidap Covid-19 di dua negara Eropa dilaporkan telah terinfeksi kembali oleh virus tersebut. Laporan ini meningkatkan kekhawatiran tentang kekebalan orang terhadap Covid-19, saat dunia berjuang untuk menjinakkan pandemi.
Kasus-kasus tersebut, di Belgia dan Belanda, mengikuti laporan pada akhir Agustus oleh para peneliti di Hong Kong tentang seorang pria di sana yang kembali tertular Covid-19 setelah empat setengah bulan dinyatakan sembuh, infeksi kedua yang pertama kali didokumentasikan. Pria ini dilaporkan tertular oleh jenis lain dari Covid-19.
Menurut studi tersebut, Aerosol dapat bertahan selama 10-20 menit di dalam lift selama operasi normal. Jarak waktu tersebut dapat berkurang secara drastis jika lift dibiarkan terbuka selama beberapa menit.
(Baca: Pengelola Kantor, Wajib Mematuhi Protokol Kesehatan )
“Kami menemukan bahwa selama operasi normal seperti itu, dibutuhkan waktu 12 hingga 18 menit sebelum jumlah partikel Aerosol berkurang dengan faktor seratus. Saat pintu lift terbuka secara permanen, waktu ini berkurang menjadi dua hingga hingga menit," kata Daniel Bonn, salah satu peneliti utama studi tersebut, seperti dilansir Al Arabiya.
Para peneliti dapat mensimulasikan serangkaian batuk menggunakan nosel semprot yang dirancang khusus yang mereka semprotkan dalam jumlah tetesan yang terkendali. Untuk mendeteksi Aerosol di lift, peneliti menggunakan laser untuk menerangi partikel Aerosol dan menghitungnya.
Dalam studi tersebut, peneliti merekomendasikan pintu lift dibiarkan terbuka untuk jangka waktu yang lebih lama jika memungkinkan dan bagi orang-orang untuk menghindari berbicara, dan batuk di lift atau memakai masker wajah yang tepat untuk menghindari penularan.
“Ternyata, ventilasi di dalam semua lift yang diteliti dalam posisi diam otomatis mati, setelah satu atau dua menit. Ini tentu saja dapat dengan mudah diperpanjang dengan memprogram ulang perangkat lunak kontrol tindakan,” kata Cees van Rijn, rekan peneliti studi tersebut.
“Di kebanyakan lift rumah sakit, ventilator ada di langit-langit dan mengalirkan udara dari kabin ke poros lift. Tindakan yang mungkin dilakukan adalah membalik arah aliran ventilator, menciptakan aliran udara segar ke bawah dari langit-langit menuju lantai kabin lift,” tambah van Rijn.
(Baca: DKI Catat Penambahan 1.253 Kasus Corona, 952 Orang Positif )
Hingga kini, dunia masih terus bergulat dengan pandemi Covid-19. Sejumlah negara bahkan tengah bersiap menghadapi gelombang kedua virus mematikan ini. Sementara kota Wuhan yang menjadi sumber penularan, kini dilaporkan telah memasuki masa normal.
Sementara itu, dua orang pasien pengidap Covid-19 di dua negara Eropa dilaporkan telah terinfeksi kembali oleh virus tersebut. Laporan ini meningkatkan kekhawatiran tentang kekebalan orang terhadap Covid-19, saat dunia berjuang untuk menjinakkan pandemi.
Kasus-kasus tersebut, di Belgia dan Belanda, mengikuti laporan pada akhir Agustus oleh para peneliti di Hong Kong tentang seorang pria di sana yang kembali tertular Covid-19 setelah empat setengah bulan dinyatakan sembuh, infeksi kedua yang pertama kali didokumentasikan. Pria ini dilaporkan tertular oleh jenis lain dari Covid-19.
(esn)