Israel akan Hancurkan Sekolah Palestina di Tepi Barat

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 02:03 WIB
loading...
Israel akan Hancurkan...
Pelajar Palestina memakai masker saat kembali sekolah di Ramallah, Tepi Barat, 6 September 2020. Foto/Anadolu
A A A
TEPI BARAT - Pengadilan Israel memutuskan menghancurkan satu sekolah Palestina yang baru dibangun di pusat Tepi Barat.

Kantor berita Anadolu mengutip aktivis anti-pemukiman Abdullah Abu Rahma yang mengatakan, “Pengadilan Distrik Yerusalem pada Rabu menolak utusan sela ganti rugi yang diajukan untuk Sekolah Ras El-Teen di Ramallah timur.”

“Sekitar 50 anak dari berbagai umur telah belajar di sekolah itu, yang baru saja dibangun dan dikelola oleh Kementerian Pendidikan Palestina ,” papar Abu Rahma, dilansir Memo.

Dia mengonfirmasi bahwa banyak aktivis telah mulai berkumpul di sekolah itu untuk aksi mencegah Israel menghancurkan bangunan sekolah itu.

Aktivis menjelaskan bahwa para pengacara mencoba mengajukan petisi untuk menolak perintah penghancuran oleh pengadilan Israel itu. (Baca Juga: Partai Demokrat Usulkan Pembentukan Panel Periksa Kesehatan Trump)

Sekolah itu terletak di wilayah pendudukan Tepi Barat yang termasuk sebagai Area C, target untuk kontrol penuh Israel sesuai Kesepakatan Oslo II 1995 yang ditandatangani di Taba, Mesir. (Baca Infografis: Kursi Dekat Jendela Pesawat Berisiko Tinggi Tertular Covid-19)

Menurut perkiraan pejabat Palestina, Israel telah menghancurkan lebih dari 50 bangunan Palestina sejak awal tahun ini. (Lihat Video: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk Polisi)

Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) juga mengungkapkan data terbaru itu. “Sebanyak 506 gedung dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat dengan alasan mereka tidak memiliki izin pembangunan,” papar pernyataan UNOCHA, dilansir Memo.

Menurut pernyataan resmi, total 134 struktur sejauh ini telah dihancurkan di Yerusalem Timur pada 2020. “Israel menghancurkan 22 gedung selama dua pekan terkahir, mengusir 50 warga Palestina dan mempengaruhi sekitar 200 orang lainnya,” ungkap UNOCHA.

“Delapan penghancuran dari 12 penghancuran di Yerusalem Timur dilakukan oleh pemiliknya sendiri untuk menghindari denda dan biaya yang diterapkan otoritas penjajahan Israel,” papar UNOCHA.

Sebanyak 10 struktur lain yang dihancurkan berada di Area C, yang mencakup sekitar 61% wilayah Tepi Barat.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)