Warga Palestina Pasang Kamera Pengawas, Tuduh Pemukim Israel Menyerang

Rabu, 07 Oktober 2020 - 16:38 WIB
loading...
Warga Palestina Pasang Kamera Pengawas, Tuduh Pemukim Israel Menyerang
Pekerja memasang kamera pengawas di desa Kisan, Tepi Barat, 6 Oktober 2020. Foto/REUTERS
A A A
TEPI BARAT - Warga Palestina memasang sistem video pemantau di desa-desa terpencil di Tepi Barat untuk mengawasi warga pemukiman Israel yang dituduh sering melancarkan serangan.

Para pendiri proyek kamera pengawas itu berharap sistem itu membantu menakuti para pelaku karena tindakan mereka terekam kamera. Sistem itu dipasang di sekitar Kisan yang terletak di wilayah yang hampir sepenuhnya dikontrol militer Israel .

“Tujuannya untuk mengurangi serangan oleh warga pemukiman pada desa-desa kami, anak kami, anak kecil kami, yang hidup dekat pemukiman,” papar Ali Faraj, salah satu pendiri proyek itu.

“Sejumlah kamera dipasang di 10 lokasi yang akan dihubungkan dengan aplikasi seluler yang akan memperingatkan warga telah terjadi pelanggaran dan merekam insiden yang biasanya tak terekam itu,” ujar Ahmed Essa, pendiri proyek itu juga.

Faraj menjelaskan, Kisan dan desa-desa sekitar telah mengalami lebih dari 450 insiden yang melibatkan warga pemukiman Yahudi, termasuk penyerangan pada orang dan perusakan rumah warga Palestina.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendokumentasikan beberapa insiden itu. Saat ini 430.000 warga pemukiman Yahudi tinggal di antara sekitar 3 juta warga Palestina. (Baca Juga: Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki dalam Konflik di Nagorno-Karabakh)

Proyek kamera itu didanai melalui inisiatif yang didanai pebisnis Palestina Amerika Bashar Masri. (Baca Infografis: Kemenangan Biden Makin Nyata di Pilpres Amerika Serikat)

Masri awalnya mendanai setengah dari belasan proyek itu di wilayah terpencil untuk mendorong orang memperhatikan masalah itu dan menghentikan perluasan pemukiman Yahudi. (Lihat Video: Pedagang Tanaman Hias Raup Untung Ditengah Pandemi Covid-19)
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1032 seconds (0.1#10.140)