Usai Serbu Gedung Pemerintah, Oposisi Kyrgyzstan Klaim Rebut Kekuasaan

Selasa, 06 Oktober 2020 - 21:01 WIB
loading...
Usai Serbu Gedung Pemerintah,...
Demonstran masuk ke dalam kantor pusat pemerintahan di Bishkek, Kyrgyzstan, 5 Oktober 2020. Foto/REUTERS
A A A
BISHKEK - Kelompok oposisi di Kyrgyzstan mengklaim telah merebut kekuasaan di negara itu setelah menguasai gedung-gedung pemerintah di ibu kota saat protes pemilu parlemen.

Presiden Kyrgyzstan Sooronbai Jeenbekov menyatakan negara itu menghadapi upaya kudeta. Dia memerintahkan pasukan keamanan tidak melepas tembakan pada demonstran.

“Satu orang tewas dan 590 orang terluka dalam kerusuhan semalam,” papar pernyataan pemerintah.

Oposisi menyatakan telah membebaskan mantan Presiden Almazbek Atambayev yang dipenjara atas tuduhan korupsi dan membahas pemerintahan sementara.

Belum jelas apa peran yang mungkin diterima Atambayev dan Presiden Jeenbekov menunjukkan tak ingin mundur. Meski demikian komisi pemilu pusat telah membatalkan hasil pemilu 4 Oktober.

“Komisi pemilu mengambil keputusan saat rapat digelar usia penyerbuan kantor pusat pemerintahan,” ungkap laporan portal berita lokal 24.kg.

Para politisi oposisi mendesak parlemen yang akan segera melepas jabatan untuk memilih kabinet sementara untuk legitimasi pemindahan kekuasaan.

Negara itu menjadi lokasi satu pangkalan udara Rusia dan tambang emas yang dikontrol Kanada. Kyrgyzstan berbatasan dengan China dan aliansi dekat Rusia serta sejak lama menjadi tempat pertarungan geopolitik antara Moskow, Washington dan Beijing. (Baca Juga: Buang Sampah Nuklir di Aljazair, Prancis Masih Rahasiakan Lokasinya)

Kyrgyzstan memiliki sejarah konflik politik, dua presidennya digulingkan melalui revolusi dalam 15 tahun terakhir. (Baca Infografis: Kemenangan Biden Makin Nyata di Pilpres Amerika Serikat)

Kedutaan Besar Rusia untuk Kyrgyzstan dalam pernyataan itu mendukung penyelesaian masalah melalui cara legal dan memastikan keselamatan rakyat dan stabilitas dalam negeri. (Lihat Video: Serikat Buruh Sebutkan Poin-poin UU Cipta Kerja yang Dianggap Merugikan Pekerja)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
Demo Menentang Trump...
Demo Menentang Trump Digelar di Penjuru Dunia, Ada Berlin, Frankfurt, Paris, dan London
Penampakan Demo Besar...
Penampakan Demo Besar di Amerika Serikat Menentang Trump, Diikuti 250.000 Orang
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian, Trump Bisa Tumbang?
Sudah 1.400 Demonstran...
Sudah 1.400 Demonstran Ditangkap, tapi Mengapa Ribuan Orang Lainnya Masih Mau Turun ke Jalanan di Turki?
Ini Respons Erdogan...
Ini Respons Erdogan setelah Pemenjaraan Rivalnya Memicu Demo Rusuh Turki
Ekrem Imamoglu Resmi...
Ekrem Imamoglu Resmi Dipilih Jadi Capres dari Kubu Oposisi Turki
Kelompok Militan Bunuh...
Kelompok Militan Bunuh 26 Turis di Kashmir India, Pakistan Kena Getahnya
Biodata 3 Istri Emir...
Biodata 3 Istri Emir Qatar Sheikh Tamim, Dikenal Anggun dan Berpengaruh
Rekomendasi
Tim Beautifities Menjadi...
Tim Beautifities Menjadi Jutawan Baru di Family 100 MNCTV, Bawa Pulang Total Hadiah 62 Juta Rupiah
Langkah Hukum Jokowi...
Langkah Hukum Jokowi Tanggapi Tudingan Ijazah Palsu Dinilai Pelajaran Berdemokrasi
Roy Suryo Nilai Bukti...
Roy Suryo Nilai Bukti yang Diajukan JPU di Kasus Isa Zega Tidak Jelas
Berita Terkini
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
41 menit yang lalu
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
1 jam yang lalu
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
2 jam yang lalu
10 Paus Gereja Katolik...
10 Paus Gereja Katolik yang Hidup Sezaman dengan Nabi Muhammad
3 jam yang lalu
Siapa Pelaku Pembantaian...
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir?
4 jam yang lalu
3 Kota Judi di Kamboja...
3 Kota Judi di Kamboja yang Telan Puluhan Korban Warga Negara Indonesia
4 jam yang lalu
Infografis
Mel Gibson Serukan Pemerintah...
Mel Gibson Serukan Pemerintah AS Bongkar Kebenaran Serangan 9/11
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved