Assad: Keseimbangan Militer Global Butuh Peran Rusia

Senin, 05 Oktober 2020 - 16:02 WIB
loading...
Assad: Keseimbangan Militer Global Butuh Peran Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat bertemu Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad di Sochi, Rusia, 17 Mei 2018. Foto/Kantor Pers Kremlin/Anadolu Agency
A A A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan keberadaan pangkalan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Rusia di negaranya telah membantu melawan pengaruh kekuatan Barat di wilayah tersebut saat pertempuran untuk memberangus pemberontak mereda.

Dia juga memuji peran militer Moskow sebagai penyeimbang kekuatan militer global.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Kementerian Pertahanan Rusia, Zvezda, pada peringatan lima tahun intervensi Moskow di Suriah, Assad mengatakan dua pangkalan utama Rusia penting untuk melawan kehadiran militer Barat di negaranya. (Baca: Trump Mengaku Ingin Bunuh Assad, tapi Dicegah Mattis )

"Keseimbangan militer global ini membutuhkan peran Rusia," kata Assad. "Ini membutuhkan pangkalan (militer)...kami mendapat keuntungan dari ini," ujarnya, menambahkan Suriah membutuhkan kehadiran militer Moskow untuk melawan dominasi militer Washington, seperti dikutip Anadolu, Senin (5/10/2020).

Di samping pangkalan Khmeimim, tempat Rusia melancarkan serangan udara untuk mendukung Assad, Moskow juga mengontrol fasilitas Angkatan Laut Tartus di Suriah, satu-satunya basis Angkatan Laut di Mediterania, yang digunakan sejak zaman Uni Soviet.

Rusia melancarkan serangan udara di Suriah pada 2015 dan mulai memperkuat kehadiran militer permanennya pada 2017, menyusul kesepakatan dengan pemerintah di Damaskus.

Sebuah dokumen pemerintah Rusia yang diterbitkan Agustus lalu menunjukkan bahwa pihak berwenang Suriah telah setuju untuk memberi Rusia tambahan tanah dan perairan pesisir untuk memperluas pangkalan udara militernya di Khmeimim. (Baca juga: Suriah: Turki Bertanggungjawab atas Meningkatnya Ketegangan di Nagorno-Karabakh )

Assad mengatakan tentaranya, sebelum intervensi militer Moskow, telah menghadapi "situasi berbahaya" di mana oposisi bersenjata yang secara langsung didanai dan dipersenjatai oleh Washington dan kekuatan Barat lainnya, bersama Arab Saudi dan Qatar yang telah merebut kota-kota utama.

Assad telah mampu dengan kekuatan udara besar Moskow dan dukungan milisi yang didukung Iran untuk mendapatkan kembali sebagian besar wilayah yang hilang dalam konflik selama satu dekade.

Washington dan pendukung oposisi Suriah mengatakan pemboman Rusia dan Suriah di daerah yang dikuasai oposisi sama dengan kejahatan perang dan bertanggung jawab atas kematian ribuan warga sipil dan pengungsian jutaan orang lainnya.

Moskow dan Damaskus menyangkal pemboman tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dan mengatakan mereka berjuang untuk membersihkan negara itu dari kelompok militan bersenjata.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1227 seconds (0.1#10.140)