Makin Parah, Armenia Bawa Tentara Bayaran dari Yunani untuk Berperang
loading...
A
A
A
ATHENA - Armenia akan membawa tentara bayaran dari Yunani untuk berperang di wilayah Azerbaijan . Langkah Armenia ini membuat perang di wilayah itu semakin tak terkendali.
Asisten kepala kebijakan luar negeri dan presiden Azerbaijan , Hikmet Hajiyev menyatakan mereka memperoleh informasi bahwa orang asal Armenia dari beberapa negara Barat akan datang bertemur melawan Azerbaijan sebagai pejuang dan tentara bayaran.
(Baca juga : Pelajar Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Informatika 2020 )
“Kami serukan pada negara-negara itu untuk tetap menjauh dari provokasi semacam itu melawan Azerbaijan dan untuk mengambil langkah-langkah itu. Warga negara itu akan menjadi target jika mereka berpartisipasi dalam operasi militer,” ujar Hajiyev.
Hajiyev juga meminta para jurnalis asing yang bekerja di lokasi pasukan Armenia agar segera pergi karena mereka secara ilegal berada di wilayah itu.
(Baca juga : 5 Petugas Lapas Tangerang Dinonaktifkan, Terindikasi Bantu Cai Changpan Kabur )
Menurut dia, Armenia sengaja membawa para jurnalis asing ke wilayah yang sedang mengalami konflik intensif. Hajiyev menyatakan pemerintahan Yerevan bertanggung jawab atas keselamatan mereka.
Dia juga menekankan bahwa Armenia melancarkan serangan siber dari luar negeri terhadap Azerbaijan . “Mereka melakukan serangan siber pada ruang informasi Azerbaijan. Masalah ini harus diselesaikan dan otoritas terkait harus mengambil langkah yang diperlukan dalam hal ini,” ujar dia.
Perang di perbatasan terjadi sejak 27 September saat pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer, mengakibatkan beberapa korban. (Baca Juga: Trump Positif Covid-19, 'Pesawat Kiamat' AS Berkeliaran di Washington)
Parlemen Azerbaijan mendeklarasikan status perang di beberapa kota dan wilayah setelah pelanggaran dan serangan oleh Armenia wilayah pendudukan Upper Karabakh yang juga disebut Nagorno-Karabakh. (Baca Infografis: Trump Positif Covid-19, Ini Politisi Dunia yang Pernah Terinfeksi Corona)
Pada 28 September, Azerbaijan mendeklarasikan mobilitasi militer dalam konflik itu. (Lihat Video: Belasan Pelajar Pelaku Tawuran Cuci Kaki Ibunya di Polsek Palmerah)
Asisten kepala kebijakan luar negeri dan presiden Azerbaijan , Hikmet Hajiyev menyatakan mereka memperoleh informasi bahwa orang asal Armenia dari beberapa negara Barat akan datang bertemur melawan Azerbaijan sebagai pejuang dan tentara bayaran.
(Baca juga : Pelajar Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Informatika 2020 )
“Kami serukan pada negara-negara itu untuk tetap menjauh dari provokasi semacam itu melawan Azerbaijan dan untuk mengambil langkah-langkah itu. Warga negara itu akan menjadi target jika mereka berpartisipasi dalam operasi militer,” ujar Hajiyev.
Hajiyev juga meminta para jurnalis asing yang bekerja di lokasi pasukan Armenia agar segera pergi karena mereka secara ilegal berada di wilayah itu.
(Baca juga : 5 Petugas Lapas Tangerang Dinonaktifkan, Terindikasi Bantu Cai Changpan Kabur )
Menurut dia, Armenia sengaja membawa para jurnalis asing ke wilayah yang sedang mengalami konflik intensif. Hajiyev menyatakan pemerintahan Yerevan bertanggung jawab atas keselamatan mereka.
Dia juga menekankan bahwa Armenia melancarkan serangan siber dari luar negeri terhadap Azerbaijan . “Mereka melakukan serangan siber pada ruang informasi Azerbaijan. Masalah ini harus diselesaikan dan otoritas terkait harus mengambil langkah yang diperlukan dalam hal ini,” ujar dia.
Perang di perbatasan terjadi sejak 27 September saat pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer, mengakibatkan beberapa korban. (Baca Juga: Trump Positif Covid-19, 'Pesawat Kiamat' AS Berkeliaran di Washington)
Parlemen Azerbaijan mendeklarasikan status perang di beberapa kota dan wilayah setelah pelanggaran dan serangan oleh Armenia wilayah pendudukan Upper Karabakh yang juga disebut Nagorno-Karabakh. (Baca Infografis: Trump Positif Covid-19, Ini Politisi Dunia yang Pernah Terinfeksi Corona)
Pada 28 September, Azerbaijan mendeklarasikan mobilitasi militer dalam konflik itu. (Lihat Video: Belasan Pelajar Pelaku Tawuran Cuci Kaki Ibunya di Polsek Palmerah)
(sya)