Militer AS Dipasok Sistem Rudal Iron Dome Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Satu dari dua baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel dikirim ke militer Amerika Serikat (AS) kemarin, setahun setelah kesepakatan pembeliannya ditandatangani.
Pada Agustus tahun lalu, AS menyelesaikan kontrak untuk memperoleh dua baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudal jarak pendeknya.
Menurut laporan Jerusalem Post, pembelian itu termasuk 12 peluncur, dua sensor, dua pusat manajemen benteng dan 240 pencegat, dengan biaya USD1,5 miliar. (Baca: Ini Senjata Israel untuk Azerbaijan dalam Perang dengan Armenia )
Sistem yang sepenuhnya mobile ini membawa sepuluh kilogram bahan peledak dan dapat mencegat proyektil yang masuk dari jarak empat hingga 70 kilometer.
Sistem rudal Iron Dome Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries (IAI). "Sistem ini akan digunakan dalam pertahanan pasukan AS terhadap berbagai ancaman balistik dan udara," kata Kementerian Pertahanan Israel, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (2/10/2020). Sistem Iron Dome inilah yang selama ini jadi andalan Israel dalam menangkis serangan roket dari Gaza, Palestina.
"Baterai kedua akan dikirimkan dalam waktu dekat dalam kerangka kesepakatan," lanjut kementerian tersebut. (Baca juga: Netanyahu dan Erdogan Jadi Sekutu dalam Perang Armenia vs Azerbaijan? )
Menteri Pertahanan Benny Gantz, yang baru saja kembali dari perjalanan ke Washington, memuji penjualan tersebut sebagai bukti kerjasama erat antara AS dan Israel.
"Minggu lalu saya mengunjungi Amerika Serikat dan bertemu dengan pejabat senior di Departemen Pertahanan AS dan di militer. Antara lain, kami membahas pengadaan dan berbagi informasi di bidang teknologi," katanya.
"Penyelesaian perjanjian ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa aliansi pertahanan didasarkan pada nilai-nilai dan kepentingan bersama, yang lebih kuat dari sebelumnya," paparnya.
AS dan Israel sudah bekerja sama secara ekstensif dalam masalah keamanan. Tiga perusahaan pertahanan besar Israel; Elbit Systems, IAI dan Rafael, memiliki banyak proyek kerja sama dengan Amerika.
Pada Agustus tahun lalu, AS menyelesaikan kontrak untuk memperoleh dua baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudal jarak pendeknya.
Menurut laporan Jerusalem Post, pembelian itu termasuk 12 peluncur, dua sensor, dua pusat manajemen benteng dan 240 pencegat, dengan biaya USD1,5 miliar. (Baca: Ini Senjata Israel untuk Azerbaijan dalam Perang dengan Armenia )
Sistem yang sepenuhnya mobile ini membawa sepuluh kilogram bahan peledak dan dapat mencegat proyektil yang masuk dari jarak empat hingga 70 kilometer.
Sistem rudal Iron Dome Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries (IAI). "Sistem ini akan digunakan dalam pertahanan pasukan AS terhadap berbagai ancaman balistik dan udara," kata Kementerian Pertahanan Israel, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (2/10/2020). Sistem Iron Dome inilah yang selama ini jadi andalan Israel dalam menangkis serangan roket dari Gaza, Palestina.
"Baterai kedua akan dikirimkan dalam waktu dekat dalam kerangka kesepakatan," lanjut kementerian tersebut. (Baca juga: Netanyahu dan Erdogan Jadi Sekutu dalam Perang Armenia vs Azerbaijan? )
Menteri Pertahanan Benny Gantz, yang baru saja kembali dari perjalanan ke Washington, memuji penjualan tersebut sebagai bukti kerjasama erat antara AS dan Israel.
"Minggu lalu saya mengunjungi Amerika Serikat dan bertemu dengan pejabat senior di Departemen Pertahanan AS dan di militer. Antara lain, kami membahas pengadaan dan berbagi informasi di bidang teknologi," katanya.
"Penyelesaian perjanjian ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa aliansi pertahanan didasarkan pada nilai-nilai dan kepentingan bersama, yang lebih kuat dari sebelumnya," paparnya.
AS dan Israel sudah bekerja sama secara ekstensif dalam masalah keamanan. Tiga perusahaan pertahanan besar Israel; Elbit Systems, IAI dan Rafael, memiliki banyak proyek kerja sama dengan Amerika.
(min)