AS Sanksi Hakim yang Menghukum Mati Pegulat Iran

Jum'at, 25 September 2020 - 11:10 WIB
loading...
AS Sanksi Hakim yang...
AS menjatuhkan sanksi kepada hakim Iran yang menghukum mati pegulat Navid Afkari. Foto/VOA
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada seorang hakim Iran yang dilaporkan terlibat dalam kasus Navid Afkari, seorang pegulat yang dieksekusi awal bulan ini setelah dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo secara resmi mengumumkan sanksi terhadap Hakim Sayyed Mahmoud Sadati dalam sebuah pernyataan. Pernyataan tersebut mengatakan Sadati dan Pengadilan Revolusi Cabang 1 Shiraz dilaporkan terlibat dalam kasus Afkari.

Pompeo, yang sebelumnya menyebut eksekusi Afkari sebagai tindakan keji dan kejam, menyebut vonis itu tidak masuk akal dalam pernyataannya. Dia mengatakan Afkari memiliki karir gulat yang menjanjikan di depannya dan mengatakan persidangannya terburu-buru dan tidak adil.(Baca juga: Kecam Eksekusi Mati Juara Gulat Iran, Pompeo: Itu Keji dan Kejam )"Terlalu sering, rezim Iran menargetkan, menangkap, dan membunuh orang Iran yang paling cerdas dan paling menjanjikan, dengan demikian merampas aset terbesar Iran - keterampilan dan bakat rakyatnya sendiri," kata Pompeo seperti dikutip dari Radio Free Europe, Jumat (25/9/2020).

Afkari (27) dieksekusi setelah dihukum karena menikam seorang penjaga keamanan sampai mati selama protes anti-pemerintah pada tahun 2018, media pemerintah Iran melaporkan. Kasus tersebut memicu kecaman internasional, dan Presiden AS Donald Trump telah meminta Iran untuk mengampuni nyawanya.

Afkari melaporkan disiksa oleh pejabat Iran di penjara Adelabad, yang juga dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat pada 24 September. Menurut pernyataan Pompeo, sebelum dieksekusi, Afkari mengatakan pengakuannya diberikan di bawah tekanan.(Baca juga: Iran Eksekusi Mati Juara Gulat 'Pahlawan Nasional' )AS juga menjatuhkan sanksi kepada hakim lain, Mohammad Soltani dari sistem Pengadilan Revolusi Iran, Cabang 1 Pengadilan Revolusi Shiraz, dan penjara Orumiyeh dan Vakilabad, dengan mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas pelanggaran berat tertentu terhadap hak asasi manusia.

"Soltani bertanggung jawab untuk menghukum anggota agama Baha'i atas tuduhan meragukan terkait dengan pelaksanaan kebebasan berekspresi atau berkeyakinan mereka," kata Pompeo dalam pernyataan itu.

Pompeo menuturkan bahwa penjara Vakilabad, tempat warga AS Michael White ditahan, juga secara sewenang-wenang menahan aktivis serikat pekerja dan guru Mohammad Hossein Sepehri karena menjalankan hak asasi manusianya. White, seorang veteran Angkatan Laut AS, ditahan pada 2018 dan kembali ke rumah pada Juni sebagai bagian dari kesepakatan di mana Amerika Serikat mengizinkan dokter Iran-Amerika Majid Taheri kembali ke Iran.(Baca juga: Dipenjara Iran sejak 2018, Veteran Angkatan Laut AS Dibebaskan )

"Penjara Orumiyeh telah menjadi sasaran pelecehan anggota kelompok etnis dan agama minoritas serta tahanan politik, termasuk pemukulan dan cambuk," kata Pompeo.

Sanksi itu memblokir aset apa pun yang dimiliki oleh mereka di yurisdiksi AS dan melarang warga Amerika melakukan transaksi apa pun dengan mereka.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
Kronologi Kapal Induk...
Kronologi Kapal Induk AS Mengelak dari Serangan Houthi Bikin Jet Tempur F/A-18 Jatuh ke Laut
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur Siluman F-35 AS dalam Hitungan Detik
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Profil Hussein Al Sheikh,...
Profil Hussein Al Sheikh, Calon Kuat Pengganti Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Rekomendasi
Bisnis di Tengah Gejolak...
Bisnis di Tengah Gejolak Global: Atur Ulang Strategi Akuisisi dan Retensi Pelanggan
Bacaan Surat Al-Kahfi...
Bacaan Surat Al-Kahfi Latin Saja, Lengkap dengan Keutamaan Membacanya
Hasil Piala Sudirman...
Hasil Piala Sudirman 2025: Jonatan Christie Bawa Indonesia Unggul atas India 2-1 
Berita Terkini
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
32 menit yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
1 jam yang lalu
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
2 jam yang lalu
Siapa Sayyid Theyazin?...
Siapa Sayyid Theyazin? Putra Mahkota Oman yang Menikah dalam Upacara Tertutup
2 jam yang lalu
Mahathir Mohamad: Bangsa...
Mahathir Mohamad: Bangsa Melayu Kehilangan Singapura, Jatuh ke Tangan Orang China
2 jam yang lalu
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
3 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved