Rusia Mulai Kirim Gelombang Pertama Vaksin Covid-19

Minggu, 13 September 2020 - 15:03 WIB
loading...
Rusia Mulai Kirim Gelombang...
Rusia mulai mengirimkan gelombang pertama vaksin Covid-19 ke seluruh wilayahnya. Foto/Russia Today
A A A
MOSKOW - Rusia telah mengirimkan batch awal vaksin virus Corona terdaftar pertama di dunia ke semua bagian wilayahnya. Pengiriman dilakukan saat pihak berwenang menguji sistem pengiriman obat yang sangat dibutuhkan tersebut.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan formula tersebut diharapkan akan dikirim pada hari Senin.

"Batch kecil pertama telah dikirim," kata Murashko seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (13/9/2020).

Murashko menjelaskan bahwa pemerintah Rusia saat ini sedang menguji rantai pasokan untuk memastikan sistem pengiriman yang kuat di 85 wilayah negaranya.

"Selain menguji keampuhan dan keamanan vaksin itu sendiri, pemerintah percaya bahwa sangat penting untuk memastikan distribusi yang efisien kepada warga, terutama mereka yang berisiko tinggi," ujarnya.

Formula vaksin Covid-19 buatan Rusia saat ini sedang dalam tahap ketiga dan uji klinis terakhir, di mana 40.000 warga Moskow akan ambil bagian. Sementara tiga perempat akan menerima jab, seperempat lainnya akan diberi plasebo. Pada hari Rabu, Wakil Walikota Moskow Anastasia Rakova mengumumkan bahwa pengujian telah dimulai, dan lebih dari 35.000 warga telah mendaftar. (Baca: Libatkan 40 Ribu Orang, Rusia Uji Coba Vaksin Covid-19 Skala Besar )

"Uji klinis telah dimulai di Moskow," kata Murashko, menambahkan bahwa kementerian juga telah menciptakan aplikasi seluler pertama di dunia yang memungkinkan peserta untuk melaporkan kondisi mereka selama masa uji coba yang panjang.

Pada 11 Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negaranya telah mendaftarkan vaksin Covid-19 pertama di dunia, bernama Sputnik V. Vaksin ini diproduksi oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya Moskow. (Baca: Putin: Rusia Negara Pertama di Dunia yang Setujui Vaksin Covid-19 )

Proses pengembangan vaksin telah dikritik oleh beberapa negara Barat karena perkembangan cepatnya yang dianggap tidak aman dan pengujian yang tidak tepat. Namun, awal bulan ini, jurnal medis Inggris terkemuka The Lancet menerbitkan studi Sputnik V dari Kementerian Kesehatan Rusia, menunjukkan bahwa vaksin itu 100 persen efektif, menghasilkan antibodi pada 76 peserta uji coba tahap awal. (Baca: Rusia Klaim Punya Vaksin Covid-19 Terbaik di Dunia )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Paus Leo XIV Serukan...
Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Breaking News: AS dan...
Breaking News: AS dan China Sepakat "Gencatan Senjata" Perang Tarif 90 Hari
Rekomendasi
Kronologis Ledakan Pemusnahan...
Kronologis Ledakan Pemusnahan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang di Garut
Semringah Ikut Operasi...
Semringah Ikut Operasi Katarak Gratis, Warga Sukabumi: Terima Kasih MNC Peduli dan RSI Assyifa
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Berita Terkini
Siapa Aurangzeb Ahmed?...
Siapa Aurangzeb Ahmed? Arsitek Perang Pakistan yang Suka Menerapkan Strategi Militer China Kuno
Secara Tak Langsung,...
Secara Tak Langsung, Angkatan Udara India Akui Rafale Ditembak Jatuh Pakistan
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
Infografis
Untuk Lawan Rusia, AS...
Untuk Lawan Rusia, AS Kirim 90 Rudal Patriot dari Israel ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved