China Akan Bebaskan Lima Warga India, Ditangkap Dekat Perbatasan
loading...
A
A
A
BEIJING - China akan membebaskan lima warga negara India yang ditahan pada awal bulan ini di wilayah yang berbatasan dengan Tibet. Demikian laporan yang tabloid negara China, Global Times, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
"Kelimanya adalah agen intelijen India yang berpakaian seperti pemburu," kata tabloid itu, membantah klaim bahwa mereka telah diculik seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/9/2020).
Pada hari Selasa, menyusul laporan bahwa lima orang India dari negara bagian Arunachal Pradesh, yang berbatasan dengan Tibet di China, telah hilang, seorang menteri India mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China mengonfirmasi bahwa mereka telah ditemukan di China.
Hilangnya mereka bertepatan dengan konfrontasi di perbatasan pada minggu lalu di Himalaya barat, di mana keduanya menuduh satu sama lain menembak ke udara. (Baca juga: Sengketa Memanas, China Tuduh Tentara India Lepaskan Tembakan )
Kedua belah pihak telah lama mengamati protokol yang menghindari penggunaan senjata api di perbatasan yang tidak dibatasi, meskipun kekerasan telah meletus di masa lalu.
Hubungan bilateral kedua negara dilanda ketegangan luar biasa sejak pecah bentrokan di daerah perbatasan yang disengketakan pada bulan Juni. Setidaknya 20 tentara India tewas akibat bentrokan tersebut, dengan jumlah korban di pihak China tidak diketahui. (Baca juga: Bentrok dengan China di Himalaya, 20 Tentara India Tewas )
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar bertemu di Moskow dan setuju untuk mengurangi ketegangan di perbatasan. (Baca juga: Disaksikan Rusia, China-India Sepakat Kurangi Ketegangan )
Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin mengatakan di aplikasi Weibo, yang mirip dengan Twitter, bahwa hubungan China-India sedang stabil. Pengamat hubungan luar negeri China sering menyaksikan pesan Hu Xijin di media sosial untuk mengukur sentimen dari pembuat kebijakan Beijing.
"Tampaknya pertemuan berturut-turut antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri China dan India telah memainkan peran positif dalam mendinginkan situasi," tulis Hu.
Selain itu, Tentara Pembebasan Rakyat mempertahankan setiap jengkal tanah negara, dan Angkatan Darat India akhirnya gagal memanfaatkannya.
"Kelimanya adalah agen intelijen India yang berpakaian seperti pemburu," kata tabloid itu, membantah klaim bahwa mereka telah diculik seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/9/2020).
Pada hari Selasa, menyusul laporan bahwa lima orang India dari negara bagian Arunachal Pradesh, yang berbatasan dengan Tibet di China, telah hilang, seorang menteri India mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China mengonfirmasi bahwa mereka telah ditemukan di China.
Hilangnya mereka bertepatan dengan konfrontasi di perbatasan pada minggu lalu di Himalaya barat, di mana keduanya menuduh satu sama lain menembak ke udara. (Baca juga: Sengketa Memanas, China Tuduh Tentara India Lepaskan Tembakan )
Kedua belah pihak telah lama mengamati protokol yang menghindari penggunaan senjata api di perbatasan yang tidak dibatasi, meskipun kekerasan telah meletus di masa lalu.
Hubungan bilateral kedua negara dilanda ketegangan luar biasa sejak pecah bentrokan di daerah perbatasan yang disengketakan pada bulan Juni. Setidaknya 20 tentara India tewas akibat bentrokan tersebut, dengan jumlah korban di pihak China tidak diketahui. (Baca juga: Bentrok dengan China di Himalaya, 20 Tentara India Tewas )
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar bertemu di Moskow dan setuju untuk mengurangi ketegangan di perbatasan. (Baca juga: Disaksikan Rusia, China-India Sepakat Kurangi Ketegangan )
Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin mengatakan di aplikasi Weibo, yang mirip dengan Twitter, bahwa hubungan China-India sedang stabil. Pengamat hubungan luar negeri China sering menyaksikan pesan Hu Xijin di media sosial untuk mengukur sentimen dari pembuat kebijakan Beijing.
"Tampaknya pertemuan berturut-turut antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri China dan India telah memainkan peran positif dalam mendinginkan situasi," tulis Hu.
Selain itu, Tentara Pembebasan Rakyat mempertahankan setiap jengkal tanah negara, dan Angkatan Darat India akhirnya gagal memanfaatkannya.
(ber)