Serangan 9/11 AS: Cahaya di Lantai 105 WTC dan Jeritan Orang-orang....

Sabtu, 12 September 2020 - 11:01 WIB
loading...
A A A
Di tanah dia melihat baja yang bengkok, beton yang hancur, dan "tanda merah besar" di tanah."Tapi bukan gambar-gambar itu yang membuatnya tidak bisa tidur," kata Ditmarr seperti dikutip ABC7News, Sabtu (12/9/2020).

Suara Jeritan

"Suara ratusan ribu orang meneriakkan jeritan yang sama di jalan-jalan New York saat menara selatan runtuh, itulah suara yang saya dengar pertama kali di pagi hari dan terakhir di malam hari," katanya. (Baca: AS Tolak Rilis Dokumen Serangan 9/11, Alasannya Rahasia )

Tidak sampai tujuh jam kemudian dia dapat menghubungi istrinya, di kampung halamannya di Illinois, melalui telepon.

"(Itu) salah satu panggilan telepon terbesar dalam hidup saya," kata ayah empat anak itu.

Sembilan belas tahun kemudian, Ditmarr mengatakan peristiwa 11 September 2001 perlu diingat.

"Itu kewajiban saya untuk menceritakan kisah itu," katanya.

Ditmarr kini tinggal di Delaware dan masih bekerja di bisnis asuransi, meski apa yang dilihatnya hari itu masih tersimpan dalam ingatannya, terutama di hari peringatan tragedi itu.

"Kenangan dan hal-hal yang kami lihat dan rasakan hari itu, kembali kepada kami, terutama kali ini setiap tahun," katanya.

Dia masih kembali ke New York City untuk urusan bisnis dan memperingati serangan itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1464 seconds (0.1#10.140)