Indonesia kepada ASEAN: Perang Melawan Covid-19 Belum Selesai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia mengingatkan kepada negara-negara anggota ASEAN bahwa perang melawan pandemi Covid-19 masih jauh dari kata selesai, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi dampak sosial ekonominya. Karenanya, Indonesia mengajak negara-negara ASEAN untuk bekerja sama menghadapi pandemi Covid-19.
"If we want to walk fast, walk alone; if we want to walk far, we need to walk together. Dan saya menyampaikan bahwa Indonesia chooses to walk together," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Hal itu diungkapkan Retno dalam pertemuan tingkat tinggi para Menlu ASEAN (AMM) ke-53 yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (9/9/2020).(Baca juga: Sekjen ASEAN Sebut Solidaritas Negara Anggota Penting di Masa Pandemi )
Retno kemudian mengingatkan bahwa mandat para Pemimpin ASEAN pada saat KTT sangatlah jelas, yaitu berpikir dan bertindak sebagai sebuah komunitas sehingga menjadi tugas dari para menteri adalah mengimplementasikan mandat tersebut.
Ia menekankan bahwa kerja sama ekonomi dan revitalisasi kegiatan ekonomi perlu mulai dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Terkait hal ini, Retno mengatakan bahwa Indonesia telah menyampaikan first draft mengenai ASEAN travel corridor (ATC).
"Indonesia menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan sejauh ini AMS (ASEAN Member States/negara anggota ASEAN)," katanya, sembari menambahkan bahwa inisiatif Indonesia mengenai ATC ini mendapatkan banyak apresiasi.
Mengenai kerja sama kesehatan, Retno menyatakan Indonesia menekankan kerja sama dalam memperoleh vaksin di kawasan.
"Untuk jangka panjang, kerja sama seperti ASEAN research centre, pharmaceutical and health industries, serta membangun resiliensi kesehatan kawasan menjadi sangat penting artinya," katanya dalam rilis yang diterima Sindonews, Kamis (10/9/2020).(Baca juga: Di Pertemuan ASEAN-Australia, RI Dorong Kerjasama Pengembangan Obat dan Vaksin Covid-19 )
Dalam pertemuan itu, Retno juga menekankan mengenai pentingnya koordinasi dan komunikasi yang intensif di antara AMS untuk menghindari kebijakan-kebijakan yang mendadak yang dapat merusak bangunan kerja sama yang sudah lama dibangun oleh ASEAN.
"If we want to walk fast, walk alone; if we want to walk far, we need to walk together. Dan saya menyampaikan bahwa Indonesia chooses to walk together," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Hal itu diungkapkan Retno dalam pertemuan tingkat tinggi para Menlu ASEAN (AMM) ke-53 yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (9/9/2020).(Baca juga: Sekjen ASEAN Sebut Solidaritas Negara Anggota Penting di Masa Pandemi )
Retno kemudian mengingatkan bahwa mandat para Pemimpin ASEAN pada saat KTT sangatlah jelas, yaitu berpikir dan bertindak sebagai sebuah komunitas sehingga menjadi tugas dari para menteri adalah mengimplementasikan mandat tersebut.
Ia menekankan bahwa kerja sama ekonomi dan revitalisasi kegiatan ekonomi perlu mulai dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Terkait hal ini, Retno mengatakan bahwa Indonesia telah menyampaikan first draft mengenai ASEAN travel corridor (ATC).
"Indonesia menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan sejauh ini AMS (ASEAN Member States/negara anggota ASEAN)," katanya, sembari menambahkan bahwa inisiatif Indonesia mengenai ATC ini mendapatkan banyak apresiasi.
Mengenai kerja sama kesehatan, Retno menyatakan Indonesia menekankan kerja sama dalam memperoleh vaksin di kawasan.
"Untuk jangka panjang, kerja sama seperti ASEAN research centre, pharmaceutical and health industries, serta membangun resiliensi kesehatan kawasan menjadi sangat penting artinya," katanya dalam rilis yang diterima Sindonews, Kamis (10/9/2020).(Baca juga: Di Pertemuan ASEAN-Australia, RI Dorong Kerjasama Pengembangan Obat dan Vaksin Covid-19 )
Dalam pertemuan itu, Retno juga menekankan mengenai pentingnya koordinasi dan komunikasi yang intensif di antara AMS untuk menghindari kebijakan-kebijakan yang mendadak yang dapat merusak bangunan kerja sama yang sudah lama dibangun oleh ASEAN.
(ber)