Rekor Maut di AS Kian Parah, Corona Renggut 1.480 Nyawa dalam 24 Jam

Sabtu, 04 April 2020 - 14:37 WIB
Rekor Maut di AS Kian...
Rekor Maut di AS Kian Parah, Corona Renggut 1.480 Nyawa dalam 24 Jam
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat mencatat 1.480 kematian akibat pandemi virus corona baru, COVID-19, dalam 24 jam terakhir. Itu adalah angka kematian harian terbanyak di dunia sejak pandemi dimulai.

Angka kematian baru ini menambah jumlah korban meninggal di Amerika menjadi 7.402 orang. Negara Paman Sam tersebut hingga saat ini (4/4/2020) memiliki 277.475 kasus atau orang yang terinfeksi. Sebanyak 12.283 pasien telah berhasil disembuhkan.

Angka kematian harian terbanyak di dunia yang terjadi di Amerika dicatat oleh John Hopkins University. Menurut universitas tersebut, angka itu dicatat dari pukul 20.30 malam pada Kamis hingga pada pukul yang sama pada hari Jumat.

Sebagai perbandingan, angka kematian harian yang dicatat universitas itu pada periode 24 jam sebelumnya adalah 1.169 orang.

New York masih menjadi salah satu episentrum atau pusat wabah COVID-19 di Amerika.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengeluarkan rekomendasi baru bahwa semua orang Amerika harus mengenakan masker saat mereka pergi ke luar.

"CDC merekomendasikan untuk mengenakan penutup wajah kain di tempat publik di mana langkah-langkah social distancing lainnya sulit untuk dipertahankan (misalnya, toko kelontong dan apotek) terutama di daerah-daerah transmisi berbasis masyarakat yang signifikan," kata CDC seperti dikutip CBS News.

Tetapi Presiden Donald John Trump, yang berbicara pada briefing harian Gedung Putih tentang COVID-19, terang-terangan menolak mengenakan masker kecualia dalam pertemuan dengan para pemimpin dunia.

"Saya tidak akan melakukannya secara pribadi," kata Trump.

"Itu rekomendasi. Mereka merekomendasikannya. Saya merasa baik. Saya hanya tidak ingin melakukannya, entah bagaimana, saya duduk di Oval Office di belakang Resolute Desk yang indah itu, Resolute Desk yang hebat, saya berpikir memakai masker saat saya menyapa presiden, perdana menteri, diktator, raja, ratu, saya tidak tahu, entah bagaimana saya tidak melihatnya sendiri," katanya.

"Saya hanya tidak (ingin memakainya). Mungkin saya akan berubah pikiran. Ini akan berlalu, dan mudah-mudahan akan berlalu dengan sangat cepat."

"Saya rasa, satu aturan untuk Anda dan satu lagi untuk saya," imbuh Trump.
(mas)
Berita Terkait
Bantah Trump, Ahli Virus...
Bantah Trump, Ahli Virus AS Sebut COVID-19 Bukan Buatan Lab China
Pelayan Pribadi Trump...
Pelayan Pribadi Trump Positif Terinfeksi Virus Corona
Trump Sebut Virus Corona...
Trump Sebut Virus Corona dengan Sebutan 'Kung Flu'
Trump Sebut COVID-19...
Trump Sebut COVID-19 Buatan Lab China, Jenderal AS: Kami Tidak Tahu
Trump Stop AS Danai...
Trump Stop AS Danai WHO atas Tuduhan Salah Urus COVID-19
Cerita Dokter China...
Cerita Dokter China yang Temukan Virus Corona di Wuhan
Berita Terkini
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
4 jam yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
4 jam yang lalu
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
5 jam yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
6 jam yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
6 jam yang lalu
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
7 jam yang lalu
Infografis
Seluruh Gaza Dibom,...
Seluruh Gaza Dibom, 210 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved