Keponakan Osama Bin Laden: Pilih Trump atau Hadapi 9/11 Lainnya
loading...
A
A
A
NEW YORK - Keponakan Pendiri Al Qaeda Osama bin Laden, Noor Bin Ladin, secara terbuka memberikan dukungan pada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat wawancara dengan New York Post.
Noor Bin Ladin menyebut dirinya sendiri sebagai “warga Amerika di hati”.
Wanita berkewarganegaraan Swiss itu mengklaim serangan yang terinspirasi 9/11 lainnya dapat terjadi jika calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden terpilih.
“Daesh (ISIS) berkembang di era pemerintahan Obama/Biden, membuat mereka datang ke Eropa,” ungkap Noor bin Ladin pada tabloid itu.
“Trump telah menunjukkan dia melindungi Amerika dan kita dengan perpanjangan dari ancaman asing dengan melenyapkan para teroris di akarnya dan sebelum mereka mendapat peluang untuk menyerang,” kata Noor.
Keponakan Pendiri Al Qaeda itu berumur 14 tahun saat pamannya dituduh mendalangi serangan di gedung kembar World Trade Centre dan Pentagon di New York dan Washington DC secara berurutan.
“Saya telah mendukung Presiden Trump sejak dia mengumumkan dia maju pada hari-hari awal pada 2015. Saya telah menonton dari jauh dan saya mengagumi keteguhan hati pria ini. Dia harus terpilih lagi. Ini penting bagi masa depan tidak hanya Amerika tapi peradaban barat secara keseluruhan,” tutur Noor.
Dia menjelaskan bahwa bagian keluarganya selalu menyebut nama mereka secara berbeda dengan cara yang dilakukan pamannya.
Selain itu, Noor menggunakan peluang wawancara itu untuk mengkritik anggota Kongres AS dari Minnesota, Ilhan Omar.
“Anda memiliki situasi sekarang di Amerika di mana Anda memiliki orang seperti Ilhan Omar yang secara aktif membenci negara Anda. Ini kehormatan untuk dapat pergi dan tinggal di AS dan membuat sebagian besar dari semua peluang. Jika dia benci ini sangat banyak mengapa dia tidak pergi?” kata Noor.
Noor mengunggah foto dirinya di Twitter memakai pakaian “Make America Great Again” termasuk topi merah yang terkenal dikenakan para pendukung Trump. (Baca Juga: Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel, Indonesia Nunggak Rp6,2 Triliun)
Dia juga menggunakan tagar #QAnon yang merujuk pada teori konspirasi sayap kanan yang sering dipromosikan para pendukung Trump. (Baca Infografis: Badai Haishen terjang Jepang, Curah Hujan Sangat Tinggi)
Noor adalah putri dari kakak tiri Osama bin Laden, Yeslam, dan penulis asal Swiss, Carmen Dufour. Yeslam dan Dufour berpisah pada 1988. (Lihat Video: Setelah Daftar di KPU, Calon Bupati Kabupaten Halmahera Meninggal Dunia Saat Orasi)
Noor Bin Ladin menyebut dirinya sendiri sebagai “warga Amerika di hati”.
Wanita berkewarganegaraan Swiss itu mengklaim serangan yang terinspirasi 9/11 lainnya dapat terjadi jika calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden terpilih.
“Daesh (ISIS) berkembang di era pemerintahan Obama/Biden, membuat mereka datang ke Eropa,” ungkap Noor bin Ladin pada tabloid itu.
“Trump telah menunjukkan dia melindungi Amerika dan kita dengan perpanjangan dari ancaman asing dengan melenyapkan para teroris di akarnya dan sebelum mereka mendapat peluang untuk menyerang,” kata Noor.
Keponakan Pendiri Al Qaeda itu berumur 14 tahun saat pamannya dituduh mendalangi serangan di gedung kembar World Trade Centre dan Pentagon di New York dan Washington DC secara berurutan.
“Saya telah mendukung Presiden Trump sejak dia mengumumkan dia maju pada hari-hari awal pada 2015. Saya telah menonton dari jauh dan saya mengagumi keteguhan hati pria ini. Dia harus terpilih lagi. Ini penting bagi masa depan tidak hanya Amerika tapi peradaban barat secara keseluruhan,” tutur Noor.
Dia menjelaskan bahwa bagian keluarganya selalu menyebut nama mereka secara berbeda dengan cara yang dilakukan pamannya.
Selain itu, Noor menggunakan peluang wawancara itu untuk mengkritik anggota Kongres AS dari Minnesota, Ilhan Omar.
“Anda memiliki situasi sekarang di Amerika di mana Anda memiliki orang seperti Ilhan Omar yang secara aktif membenci negara Anda. Ini kehormatan untuk dapat pergi dan tinggal di AS dan membuat sebagian besar dari semua peluang. Jika dia benci ini sangat banyak mengapa dia tidak pergi?” kata Noor.
Noor mengunggah foto dirinya di Twitter memakai pakaian “Make America Great Again” termasuk topi merah yang terkenal dikenakan para pendukung Trump. (Baca Juga: Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel, Indonesia Nunggak Rp6,2 Triliun)
Dia juga menggunakan tagar #QAnon yang merujuk pada teori konspirasi sayap kanan yang sering dipromosikan para pendukung Trump. (Baca Infografis: Badai Haishen terjang Jepang, Curah Hujan Sangat Tinggi)
Noor adalah putri dari kakak tiri Osama bin Laden, Yeslam, dan penulis asal Swiss, Carmen Dufour. Yeslam dan Dufour berpisah pada 1988. (Lihat Video: Setelah Daftar di KPU, Calon Bupati Kabupaten Halmahera Meninggal Dunia Saat Orasi)
(sya)