Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk

Rabu, 23 April 2025 - 16:21 WIB
loading...
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Jet tempur J-15 China yang berbasis kapal induk mengejar pesawat AS yang diduga F/A-18 Super Hornet. Foto/CCTV
A A A
BEIJING - Ketegangan antara militer Amerika Serikat (AS) dan China kembali terjadi di wilayah udara Indo-Pasifik. Media pemerintah China merilis rekaman pertemuan jarak dekat antara jet tempur berbasis kapal induk China dengan jet tempur milik Angkatan Laut AS.

Insiden ini terjadi di lokasi yang tidak diungkapkan, namun diyakini berada di perairan sengketa kawasan Indo-Pasifik, yang selama ini menjadi ajang tarik menarik kekuatan antara dua negara adidaya.

Rekaman tersebut ditayangkan pada 11 April dalam sebuah dokumenter oleh China Central Television (CCTV) yang membahas operasi armada kapal induk China.

Baca Juga: Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia

Dalam tayangan itu, sebuah jet tempur J-15 terlihat terbang mengejar sangat dekat pesawat tempur lain yang berada di posisi kiri depannya. Menurut para pengamat militer di China, pesawat kedua tersebut diidentifikasi sebagai F/A-18 Super Hornet milik Angkatan Laut AS, berdasarkan bentuk dan desainnya.

Sementara itu, pihak Angkatan Laut Amerika melalui Armada Pasifik tidak secara langsung membenarkan atau menyangkal keterlibatan pesawat F/A-18 dalam insiden tersebut.

Mereka hanya menyatakan dalam tanggapan kepada Newsweek, Rabu (23/4/2025), "Kami tidak mengomentari operasi, pertemuan, atau pelatihan spesifik, tetapi kami secara rutin beroperasi di sekitar pesawat dan kapal asing di perairan dan wilayah udara internasional di Indo-Pasifik."

Jet tempur F/A-18 Super Hornet sendiri merupakan tulang punggung kekuatan udara kapal induk Amerika. Pesawat ini tersedia dalam dua varian, yaitu satu kursi (varian E) dan dua kursi (varian F), dan dirancang untuk menjalankan berbagai misi mulai dari pengawalan hingga interdiksi.

Dokumenter yang ditayangkan CCTV juga mengungkap bahwa pertemuan udara ini terjadi dalam konteks latihan laut oleh kapal induk China, yang disebut sebagai “pelatihan samudra lepas.” Seorang pengamat militer China menyebut bahwa jet tempur J-15 dikirim untuk "mencegat dan mengusir" pesawat tempur AS yang mendekati area operasi kapal induk.

Menurut laporan Pentagon tentang kekuatan militer China, kapal induk China kedua, CNS Shandong, telah melakukan tiga latihan di laut lepas (far-seas training events) di Laut Filipina sepanjang tahun 2023. Laut Filipina juga menjadi salah satu kawasan operasi utama kapal induk Amerika Serikat dalam penempatannya di Samudra Pasifik bagian barat.

Laut Filipina terletak di antara rantai pulau pertama dan kedua—dua jalur pertahanan maritim yang merupakan bagian dari strategi pembatasan (containment) Amerika Serikat untuk menghalangi ekspansi militer China ke Pasifik terbuka.

Dalam laporan yang sama, Pentagon juga mencatat bahwa sejak akhir 2023, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah mengurangi jumlah intersepsi udara yang bersifat koersif dan berisiko tinggi terhadap platform militer Amerika dibandingkan dua tahun sebelumnya. Saat itu, PLA dilaporkan melakukan peningkatan agresivitas secara signifikan, terutama di wilayah Laut China Timur dan Selatan.

Di sisi lain, juru bicara Armada Pasifik AS menegaskan komitmen negaranya untuk tetap mempertahankan prinsip kebebasan navigasi dan penerbangan di wilayah tersebut.

“Angkatan Laut AS berkomitmen untuk menegakkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, bersama sekutu dan mitra kami, di mana semua negara besar maupun kecil memiliki kebebasan untuk berlayar dan terbang sesuai dengan hukum internasional,” katanya.

Sebelumnya, kapal induk pertama milik China, CNS Liaoning, juga sempat terlihat pada September tahun lalu berada sekitar 900 kilometer barat laut dari Guam, wilayah paling barat milik Amerika Serikat yang menjadi pusat militer strategis di Pasifik.

Konfrontasi udara ini menambah daftar panjang interaksi militer yang kerap berlangsung dengan tensi tinggi antara kedua negara. Meskipun tidak mengarah pada bentrokan fisik, insiden-insiden semacam ini tetap memicu kekhawatiran akan potensi salah perhitungan yang bisa memicu eskalasi konflik terbuka di kawasan Indo-Pasifik yang sangat strategis.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale yang Dipakai India Bombardir Pakistan Lalu Ditembak Jatuh
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Cadangan Emas China...
Cadangan Emas China Terus Bertambah, 6 Bulan Terakhir Naik 30 Ton
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Asap Hitam, Para Kardinal...
Asap Hitam, Para Kardinal Belum Berhasil Pilih Paus Baru di Hari Ke-2 Konklaf
Rekomendasi
Halalbihalal KAHMI-HMI...
Halalbihalal KAHMI-HMI Cabang Ciputat 2025, Merawat Pemikiran Islam Inklusif dan Moderat
Tanggapi RUU Pemilu,...
Tanggapi RUU Pemilu, Megawati: Niatkan Buat Negara, Bukan Beli Kekuasaan
PPP Apresiasi Presiden...
PPP Apresiasi Presiden Prabowo Atas Capaian Ketahanan Pangan
Berita Terkini
Ini Pidato Pertama Paus...
Ini Pidato Pertama Paus Leo XIV usai Terpilih
Profil Robert Prevost,...
Profil Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Paus Baru Robert Prevost...
Paus Baru Robert Prevost akan Bergelar Paus Leo XIV
BREAKING NEWS! Robert...
BREAKING NEWS! Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Baru
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
BREAKING NEWS! Asap...
BREAKING NEWS! Asap Putih Muncul dari Cerobong Kapel Sistina, Paus Baru telah Terpilih
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved