Corona di Kuwait: Muazin Menangis Kumandangkan Azan untuk Salat di Rumah
A
A
A
KUWAIT CITY - Ada momen memilukan di Kuwait ketika masjid-masjid di tutup karena virus corona baru, COVID-19, sedang mewabah. Seorang muazin di sebuah masjid setempat mengumandangkan azan sambil menangis ketika lafal azan dia ubah menjadi seruan salat di rumah.
Suara azan yang dikumandangkan muazin itu terekam dan rekamannya viral di media sosial. Awalnya sang muazin mengumandangkan azan seperti biasa sampai lafal "Asyhadu anna Muhammad ar-Rasulullah" (Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah).
Setelah lafal itu, dia semestinya melafalkan "hayya ‘alasshalah" (marilah salat) dan "hayya 'alalfalah" (marilah meraih kemenangan). Namun, kedua lafal itu dia ganti menjadi "shollu fi rihaalikum" (salatlah kalian di rumah) dan "wa shollu fi rihaalikum" (dan salatlah kalian di rumah) dengan suara rintih.
Pada lafal-lafal terakhir azan yakni "Allahu akbar, Allahu akbar" (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar) dan "Laa-ilaaha illallah" (Tidak ada Tuhan selain Allah), muazin tersebut mengumandangkannya sambil menangis.
Sama seperti di sejumlah negara lain, Kuwait juga telah menutup sementara masjid-masjid setempat sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Kementerian Urusan Wakaf dan Urusan Islam Kuwait mengumumkan pada hari Jumat bahwa salat lima waktu berjamaah yang biasanya diadakan di masjid telah dibatalkan untuk sementara waktu.
Menurut kementerian tersebut, kebijakan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan pandemi global COVID-19 ketika virus itu telah menyebar ke 146 negara. Data yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info ada 145.886 kasus COVID-19 secara global hingga sore ini (14/3/2020). Jumlah orang yang meninggal secara global mencapai 5.438 dan pasien yang disembuhkan sebanyak 72.553 orang.
Di Kuwait sendiri ada 100 kasus COVID-19 yang resmi dikonfirmasi pemerintah setempat. Belum ada kematian terkait wabah tersebut di negara kaya minyak ini.
Suara azan yang dikumandangkan muazin itu terekam dan rekamannya viral di media sosial. Awalnya sang muazin mengumandangkan azan seperti biasa sampai lafal "Asyhadu anna Muhammad ar-Rasulullah" (Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah).
Setelah lafal itu, dia semestinya melafalkan "hayya ‘alasshalah" (marilah salat) dan "hayya 'alalfalah" (marilah meraih kemenangan). Namun, kedua lafal itu dia ganti menjadi "shollu fi rihaalikum" (salatlah kalian di rumah) dan "wa shollu fi rihaalikum" (dan salatlah kalian di rumah) dengan suara rintih.
Pada lafal-lafal terakhir azan yakni "Allahu akbar, Allahu akbar" (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar) dan "Laa-ilaaha illallah" (Tidak ada Tuhan selain Allah), muazin tersebut mengumandangkannya sambil menangis.
Sama seperti di sejumlah negara lain, Kuwait juga telah menutup sementara masjid-masjid setempat sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Kementerian Urusan Wakaf dan Urusan Islam Kuwait mengumumkan pada hari Jumat bahwa salat lima waktu berjamaah yang biasanya diadakan di masjid telah dibatalkan untuk sementara waktu.
Menurut kementerian tersebut, kebijakan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan pandemi global COVID-19 ketika virus itu telah menyebar ke 146 negara. Data yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info ada 145.886 kasus COVID-19 secara global hingga sore ini (14/3/2020). Jumlah orang yang meninggal secara global mencapai 5.438 dan pasien yang disembuhkan sebanyak 72.553 orang.
Di Kuwait sendiri ada 100 kasus COVID-19 yang resmi dikonfirmasi pemerintah setempat. Belum ada kematian terkait wabah tersebut di negara kaya minyak ini.
(mas)