Putin Sebut AS Serius Ingin Caplok Greenland, Ini yang Dikhawatirkan Rusia

Jum'at, 28 Maret 2025 - 09:27 WIB
loading...
Putin Sebut AS Serius...
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan AS serius ingin mencaplok Greenland. Foto/Secret Atlas
A A A
MURMANSK - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat (AS) serius ingin mencaplok Greenland.

Menurutnya, yang dikhawatirkan Rusia adalah Barat dapat menggunakan Arktik sebagai batu loncatan untuk konflik di masa mendatang.

Presiden AS Donald Trump telah berupaya untuk mengambil alih pulau otonomi Denmark tersebut sejak menjabat pada bulan Januari, dengan mengatakan bahwa Washington membutuhkannya demi "keamanan internasional".



"Adalah kesalahan besar untuk menganggap bahwa ini adalah omongan yang berlebihan dari pemerintahan Amerika yang baru. Itu sama sekali bukan seperti itu," kata Putin dalam sebuah forum Arktik di kota Murmansk pada Kamis.

"Kita berbicara tentang rencana serius di pihak Amerika terkait Greenland. Rencana ini memiliki akar sejarah yang panjang," imbuh Putin, sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (28/3/2025).

Dia mengatakan Rusia tidak terlibat langsung dalam masalah kepemilikan Greenland. “[Namun] Moskow khawatir bahwa negara-negara NATO, secara umum, semakin menunjuk wilayah utara yang jauh sebagai batu loncatan untuk kemungkinan konflik,” papar Putin.

Greenland, pulau terbesar di bumi yang sedang mencari kemerdekaan dari Denmark, sudah menjadi rumah bagi pangkalan militer AS yang akan dikunjungi Wakil Presiden AS JD Vance pada hari Jumat.

Pulau ini terletak secara strategis di antara Amerika Utara dan Eropa pada saat meningkatnya minat AS, China, dan Rusia di Arktik, tempat jalur laut telah dibuka karena perubahan iklim.

Denmark menolak seruan Trump untuk mengambil alih pulau tersebut dan mengatakan bahwa penduduk Greenland telah menunjukkan bahwa mereka tidak ingin menjadi bagian dari Amerika Serikat.

Putin menambahkan, rencana Amerika untuk merebut Greenland dimulai sejak tahun 1860, tetapi pada saat itu tidak didukung oleh Kongres.

“Perlu saya ingatkan bahwa pada tahun 1868, pembelian Alaska diejek di surat kabar Amerika. Itu disebut kegilaan, ‘kotak es’, dan ‘taman beruang kutub’ Andrew Johnson, presiden AS saat itu. Dan usulannya tentang Greenland gagal,” kata Putin.

AS, Jerman, dan Denmark juga hampir mencapai kesepakatan tukar-menukar tanah pada tahun 1910, dengan perjanjian yang diusulkan menyerahkan Greenland ke Amerika, imbuh Putin. Namun, kesepakatan itu akhirnya gagal.

Dari awal abad ke-19 hingga 1950-an, Greenland adalah wilayah yang sepenuhnya berada di bawah kendali Denmark. Selama Perang Dunia II, wilayah itu diduduki oleh AS setelah Denmark direbut oleh Nazi Jerman.

Saat ini, pulau tersebut menjadi tempat pangkalan militer AS dan infrastruktur untuk sistem peringatan dini rudal balistik.

Dalam beberapa dekade terakhir, pulau itu telah tumbuh semakin otonom dan diberi pemerintahan sendiri pada tahun 1979, dan akhirnya menerima hak pada tahun 2009 untuk mendeklarasikan kemerdekaan jika referendum disahkan.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Langka, Houthi Tembakkan...
Langka, Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Utara Meski AS Terus Gempur Yaman
Xi Jinping Tancap Gas,...
Xi Jinping Tancap Gas, Amerika Ketinggalan Jauh: Ini 4 Jurus Strategis China yang Bikin Waswas AS
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
Jenazah Paus Disemayamkan...
Jenazah Paus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus Sebelum Dimakamkan, Pemimpin Dunia Dijadwalkan Hadir
Apa Tujuan Rusia Menaruh...
Apa Tujuan Rusia Menaruh Jet Tempur di Biak Papua? Ini Analisis Lengkapnya
Rekomendasi
Sepanjang 2024, PPATK...
Sepanjang 2024, PPATK Sebut Transaksi Tindak Pidana Korupsi Capai Rp984 Triliun
Reklamasi Pascatambang,...
Reklamasi Pascatambang, SIG Budidaya Serai Wangi di Pabrik Narogong
Its Family Time! Liburan...
It's Family Time! Liburan Gak Harus Mahal, saatnya Eksplor Hidden Gem Unik di Eksplorazi GTV!
Berita Terkini
Langka, Houthi Tembakkan...
Langka, Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Utara Meski AS Terus Gempur Yaman
7 menit yang lalu
Xi Jinping Tancap Gas,...
Xi Jinping Tancap Gas, Amerika Ketinggalan Jauh: Ini 4 Jurus Strategis China yang Bikin Waswas AS
20 menit yang lalu
Mengapa Vatikan Baru...
Mengapa Vatikan Baru Umumkan Berita Duka 2 Jam setelah Paus Fransiskus Wafat?
39 menit yang lalu
7 Fakta Imam Masjidilharam...
7 Fakta Imam Masjidilharam As Sudais, Sosok yang Buat Pernyataan Kontroversial soal Gaza
48 menit yang lalu
Paus Fransiskus Bukanlah...
Paus Fransiskus Bukanlah Nama Asli, Ini Nama Aslinya
1 jam yang lalu
70 Eks Tentara Wanita...
70 Eks Tentara Wanita Israel Desak Pemerintahan Netanyahu Bebaskan Tawanan Gaza
2 jam yang lalu
Infografis
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved