Jurnalis Cantik Rusia Tewas di Medan Perang usai Meledek Ukraina sebagai Negara 404

Kamis, 27 Maret 2025 - 09:51 WIB
loading...
Jurnalis Cantik Rusia...
Anna Prokofyeva, jurnalis TV pemerintah Rusia, tewas di garis depan beberapa jam setelah mengejek Ukraina sebagai negara 404. Foto/@zhurnalistka_z/via The Moscow Times
A A A
KYIV - Anna Prokofyeva (35), jurnalis televisi pemerintah Rusia, tewas di garis depan hanya beberapa jam setelah membagikan unggahan media sosial yang mengejek Ukraina sebagai “negara 404”.

Jurnalis cantik yang dikenal sebagai propagandis Presiden Vladimir Putin itu terbunuh di daerah perbatasan Demidovka di Belgorod, Rusia, tempat pasukan Ukraina melakukan penyerbuan. Daerah itu terkenal sebagai ladang ranjau.

Kematiannya dilaporkan oleh koresponden perang pro-Kremlin lainnya dan kemudian oleh stasiun televisi pemerintah Channel One, tempat dia bekerja.



Beberapa jam sebelumnya, dia berbagi posting-an di media sosial yang mengatakan dia berada di suatu tempat di perbatasan dengan “negara 404", merujuk pada kesalahan umum pada halaman web—yang menunjukkan bahwa dia yakin Ukraina adalah negara yang tidak ada.

Beberapa media Rusia lainnya melaporkan kematiannya pada hari Selasa, dan saluran utama pro-Kremlin; NTV, mengatakan seorang juru kamera yang bekerja dengannya terluka dan dirawat di rumah sakit.

Prokofyeva adalah jurnalis propagandis pro-perang ketiga yang tewas dalam dua hari, dengan yang lainnya terluka parah.

Saat mengumumkan kematiannya, blogger militer pro-Putin; Vladimir Romanov, mengatakan: “Saat menjalankan tugas editorial, koresponden perang Channel One Anna Prokofieva terbunuh. Seorang yang pemberani, jujur, dan sopan. Seorang profesional.”

Salurannya mengatakan: “Koresponden perang Channel One Anna Prokofieva tewas saat menjalankan tugas. Kejadiannya di wilayah Belgorod di perbatasan dengan Ukraina, tempat kru film Channel One diledakkan oleh ranjau musuh. Juru kamera Dmitry Volkov, yang bersama Anna, terluka. Dia bekerja di kantor redaksi berbahasa Spanyol dari kantor berita Rossiya Segodnya. Dia telah bekerja di Channel One sejak 2023, sebagai koresponden perang, yang melaporkan dari zona [konflik].”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Ukraina menargetkan jurnalis media pemerintah Rusia.

“Mereka sedang diburu. Ini adalah jurnalis kita, ini adalah koresponden perang. Dan fakta bahwa mereka mengenakan rompi dengan tanda pengenal ‘Pers’ sekali lagi menunjukkan fakta bahwa, tentu saja, mereka telah menjadi target,” paparnya, seperti dikutip The Mirror, Kamis (27/3/2025).

Sehari sebelumnya, dua wartawan perang Rusia dari kantor berita pro-Kremlin tewas di wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Moskow. Yang ketiga terluka parah ketika mobil mereka ditembaki di wilayah Luhansk. Pengemudi mereka juga tewas dalam serangan itu.

Alexander Fedorchak (28), koresponden militer Izvestia, tewas ketika mobil yang membawa tokoh media Rusia itu ditembaki di Luhansk yang diduduki.

Izvestia dikendalikan oleh National Media Group yang pro-Kremlin, yang dipimpin oleh kekasih Putin; Alina Kabaeva (41), mantan pesenam ritmik.

Fedorchak tewas bersama juru kamera Andrei Panov, dari saluran televisi Kementerian Pertahanan Rusia; Zvezda, dan pengemudi mereka Alexander Sirkeli (45). Koresponden perang Zvezda; Nikita Goldin, terluka parah.

Mikhail Skuratov, koresponden perang untuk kantor berita TASS, terluka oleh pecahan peluru dalam insiden terpisah di wilayah Kursk.

Zakharova menduga para jurnalis di dalam mobil tersebut terkena serangan artileri yang ditargetkan oleh pasukan Kyiv. "Serangan itu dilakukan dengan amunisi MLRS berpresisi tinggi terhadap kendaraan sipil yang telah ditentukan sebelumnya yang ditumpangi oleh perwakilan pers,” paparnya.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Krimea Masuk Wilayah...
Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Trump Tegur Putin usai...
Trump Tegur Putin usai Rudal Rusia Tewaskan 12 Warga Ukraina: 'Vladimir, Stop!'
Rusia Pastikan Gunakan...
Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir Jika Diinvasi Barat
Moskow: Pengerahan Tentara...
Moskow: Pengerahan Tentara NATO ke Ukraina Bakal Picu Perang Dunia III Melawan Rusia!
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
El Clasico Jilid 3,...
El Clasico Jilid 3, Barcelona Favorit Juara Copa del Rey 2025
DPRD Jakarta Minta Dispenda...
DPRD Jakarta Minta Dispenda Jeli Kawal Kebijakan Penurunan Pajak Tarif BBM Kendaraan
6 Kunci untuk Lebih...
6 Kunci untuk Lebih Dekat dengan Allah, Apa Saja?
Berita Terkini
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
16 menit yang lalu
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
1 jam yang lalu
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
7 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
9 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
10 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
11 jam yang lalu
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved