Sekutu Ukraina Minta Indonesia Ikut Kerahkan Pasukan, Ini Respons RI

Kamis, 27 Maret 2025 - 06:33 WIB
loading...
Sekutu Ukraina Minta...
Pemerintah Indonesia mengonfirmasi tidak ada permintaan secara resmi kepada Indonesia untuk mengerahkan tentara penjaga perdamaian ke perbatasan Rusia-Ukraina. Foto/Sindonews.com/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Sekutu Barat pedukung Ukraina dilaporkan meminta Indonesia ikut mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di bawah naungan PBB ke perbatasan Rusia-Ukraina.

Namun pemerintah Indonesia mengonfirmasi tidak ada permintaan semacam itu secara resmi.

Mengutip laporan La Repubblica, media Ukraina; uatv.ua, melaporkan bahwa sekutu-sekutu Ukraina telah mengusulkan pengerahan kontingen penjaga perdamaian dengan mandat PBB yang mencakup tentara dari indonesia, India, Brasil, dan Arab Saudi.



Laporan itu mengatakan kelompok penjaga perdamaian tersebut akan beroperasi bersama pasukan “Koalisi yang Bersedia” dari negara-negara Eropa dan ditugaskan untuk mengamankan perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa jika Rusia dan Ukraina sepakat gencatan senjata.

"Kami belum menerima permintaan resmi dari pihak mana pun yang meminta kehadiran pasukan penjaga perdamaian Indonesia di perbatasan Rusia dan Ukraina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Rolliansyah Soemirat dalam keterangan tertulisnya semalam.

Sekadar diketahui, pasukan “Koalisi yang Bersedia” akan dipimpin Inggris Raya dan Prancis, dan mencakup banyak negara NATO.

Diperkirakan ada 10.000 hingga 30.000 tentara dari ”Koalisi yang Bersedia” yang akan memantau dan mengamankan perbatasan Ukraina-Rusia dan mencegah agresi Moskow lebih lanjut.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev telah jauh-jauh hari memperingatkan bahwa kehadiran tentara negara-negara NATO sebagai “pasukan penjaga perdamaian” di Ukraina akan berarti sebagai perang habis-habisan antara blok tersebut dengan Moskow.

Medvedev menyatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer “berpura-pura bodoh" karena menginsiasi pengerahan tentara NATO ke Ukraina.

“Berkali-kali mereka diberitahu bahwa penjaga perdamaian harus dari negara-negara non-NATO. Tidak, kami akan mengirim puluhan ribu—katakan saja—Anda ingin memberikan bantuan militer kepada neo-Nazi di Kyiv,” kata Medvedev.

“Itu berarti perang dengan NATO. Konsultasikan dengan [Presiden Amerika Serikat Donald] Trump, bajingan,” kesal mantan presiden Rusia tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sebelumnya juga berpendapat bahwa pengerahan personel militer NATO ke Ukraina, bahkan dengan kedok pasukan penjaga perdamaian, akan sama saja dengan keterlibatan langsung, resmi, dan tidak terselubung negara-negara NATO dalam perang melawan Rusia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Mukti Juharsa Promosi...
Mukti Juharsa Promosi Irjen, Ini 4 Kiprahnya Berantas Narkoba Jaringan Internasional
Berita Terkini
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
34 menit yang lalu
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
1 jam yang lalu
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
2 jam yang lalu
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
3 jam yang lalu
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
4 jam yang lalu
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
5 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Inginkan Senjata...
Ukraina Inginkan Senjata Nuklir, Ini Respons Vladimir Putin
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved