5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:30 WIB
loading...
5 Tuduhan AS ke Iran...
Orang-orang berpartisipasi dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-46 kemenangan Revolusi Islam Iran 1979 di Teheran, Iran, pada 10 Februari 2025. Foto/Xinhua/Shadati
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah mengajukan berbagai tuduhan terhadap Iran dalam beberapa dekade terakhir, yang sering kali menjadi sumber ketegangan antara kedua negara.

Beberapa tuduhan tersebut tidak didukung bukti yang kuat atau tetap menjadi perdebatan di komunitas internasional.

Berikut adalah beberapa tuduhan utama yang diajukan AS terhadap Iran yang kebenarannya masih dipertanyakan:

1. Pengembangan Senjata Nuklir


Salah satu tuduhan paling signifikan dari AS adalah Iran secara diam-diam mengembangkan senjata nuklir.

Namun, laporan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada tahun 2015 menyatakan tidak ada indikasi kredibel tentang aktivitas Iran yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir setelah tahun 2009.

Meskipun demikian, AS terus menuduh Iran memiliki niat mengembangkan senjata nuklir, meskipun bukti konkret belum ditemukan.

2. Intervensi dalam Pemilu AS


Pada Agustus 2024, AS menuduh Iran mencoba mengintervensi pemilihan presiden AS dengan meretas kampanye Donald Trump dan Joe Biden-Kamala Harris.

Iran dengan tegas membantah tuduhan ini, menyebutnya tidak berdasar dan menantang AS untuk menyediakan bukti konkret atas klaim tersebut.

3. Plot Pembunuhan Pejabat AS


Pada Agustus 2022, Departemen Kehakiman AS menuduh seorang anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) merencanakan pembunuhan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton.

Iran menolak tuduhan ini sebagai tidak berdasar dan bermotif politik, menekankan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

4. Dukungan terhadap Kelompok Teroris


AS telah lama menuduh Iran mendukung kelompok-kelompok yang dianggap teroris, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.

Meskipun Iran mengakui memberikan dukungan politik dan moral kepada kelompok-kelompok ini, bukti konkret mengenai dukungan militer langsung sering kali sulit diverifikasi secara independen.

Sebagai contoh, laporan dari The Sun pada Maret 2025 mengklaim perintah untuk serangan di Laut Merah oleh Houthi berasal langsung dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, namun bukti langsung mengenai klaim ini tidak disertakan dalam laporan tersebut.

5. Kolaborasi dengan Negara-negara Penentang AS


AS juga menuduh Iran bekerja sama dengan negara-negara seperti Rusia, China, dan Korea Utara untuk menentang kepentingan AS secara global.

Laporan dari New York Post pada Maret 2025 menyebutkan badan intelijen AS memperingatkan tentang peningkatan kerja sama antara negara-negara tersebut.

Namun, detail spesifik mengenai tingkat dan sifat kerja sama ini sering kali tidak jelas dan sulit diverifikasi secara independen.

Tuduhan-tuduhan yang diajukan AS terhadap Iran sering kali didasarkan pada informasi intelijen yang tidak selalu dapat diverifikasi secara independen.

Iran secara konsisten membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan menuntut bukti konkret untuk mendukung klaim yang diajukan.

Komunitas internasional tetap terbagi dalam menilai validitas tuduhan-tuduhan ini, dan penting bagi semua pihak untuk mendasarkan klaim dan tindakan mereka pada bukti yang dapat diverifikasi guna mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
4 Film Komedi Seru untuk...
4 Film Komedi Seru untuk Menemani Momen Libur Lebaran Bersama Keluarga
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
Berita Terkini
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
49 menit yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
1 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
2 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
3 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
4 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
5 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved