Israel Gelar Serangan Baru ke Lebanon, Dunia Kutuk Zionis

Minggu, 23 Maret 2025 - 06:26 WIB
loading...
Israel Gelar Serangan...
Sejumlah orang tewas akibat serangan terbaru Israel di Lebanon. Foto/Al Mayadeen
A A A
BEIRUT - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangkaian serangan udara di Lebanon selatan setelah tiga roket ditembakkan ke Israel utara pada hari Sabtu (22/3/2025).

Serangan Israel mengakibatkan kematian tujuh orang dan lebih dari selusin lainnya cedera.

Hizbullah membantah terlibat dalam penembakan roket tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Lebanon Yassin Jaber mendesak Israel "memberi tentara Lebanon kesempatan" untuk dikerahkan ke selatan Lebanon sesuai ketentuan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

Menurut kesepakatan tahun lalu, tentara Lebanon akan menjadi satu-satunya angkatan bersenjata di selatan Sungai Litani, menggantikan kehadiran militer Hizbullah yang telah lama ada di sana.

Pada hari Sabtu, Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Lebanon setelah tiga roket ditembakkan ke arah Israel utara pada hari Sabtu.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis mengecam roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel dan memperingatkan agar tidak terjadi eskalasi.

“Prancis menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati komitmen yang dibuat berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada bulan November 2024, untuk menghindari eskalasi yang dapat berdampak serius bagi keamanan Lebanon, Israel, dan seluruh kawasan,” ungkap Kemlu Prancis, seperti dilansir kantor berita AFP.

Prancis adalah salah satu sponsor perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, yang telah dilanggar Israel dengan serangannya dan pendudukan yang terus berlanjut di beberapa bagian Lebanon selatan.

Adapun Menteri Luar Negeri (Menlu) Italia Antonio Tajani mengatakan Roma menyaksikan pecahnya kekerasan di Lebanon selatan “dengan prihatin”.

Italia adalah salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, UNIFIL, dengan lebih dari 1.000 tentara.

“Semua pihak harus menjunjung tinggi komitmen mereka dan mempertahankan kemajuan yang telah dicapai. Eskalasi lebih lanjut akan menimbulkan risiko serius bagi kawasan tersebut,” ungkap Tajani dalam unggahan di media sosial.

Dia menjelaskan, “Kami mendukung peran (UNIFIL) dan keselamatan semua personel militer yang terlibat dalam misi penjagaan perdamaian yang penting ini.”

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
Israel Tampaknya akan...
Israel Tampaknya akan Setujui Proposal Mesir terkait Pembebasan Sandera
Puluhan Tentara Cadangan...
Puluhan Tentara Cadangan Medis Israel Menolak Kembali ke Gaza
Sutradara No Other Land...
Sutradara No Other Land Bagikan Video Serangan Pemukim Israel terhadap Warga Palestina
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Gelar Buka Puasa Gedung...
Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Capai 1.000 Orang, Bantuan Asing Berdatangan
Rencana Serangan AS...
Rencana Serangan AS ke Yaman Bocor ke Wartawan, Israel Ketar-ketir
Rekomendasi
Jejak Leluhur Pemain...
Jejak Leluhur Pemain Keturunan Timnas Indonesia, Ini Persebarannya!
Gejala Ketakutan Islam...
Gejala Ketakutan Islam Makhachev Lawan Ilia Topuria, Charles Oliveira Jadi Penyelamat Duel Akbar UFC?
Harga Gas Melonjak Tajam,...
Harga Gas Melonjak Tajam, Pelanggan Non-PGBT Teriak
Berita Terkini
6 Negara yang Merayakan...
6 Negara yang Merayakan Idulfitri pada Senin 31 Maret 2025
19 menit yang lalu
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
38 menit yang lalu
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
2 jam yang lalu
Iran Siapkan Operasi...
Iran Siapkan Operasi True Promise III Menarget Israel, Berikut 3 Skenarionya
2 jam yang lalu
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
3 jam yang lalu
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
4 jam yang lalu
Infografis
7 Negara Penjajah Terkejam...
7 Negara Penjajah Terkejam di Dunia, Salah Satunya Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved