Putin Surati Pemimpin Baru Suriah, Apa Isinya?

Jum'at, 21 Maret 2025 - 17:01 WIB
loading...
Putin Surati Pemimpin...
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/kremlin/xinhua
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim surat kepada Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa yang menyatakan dukungannya terhadap upaya memulihkan stabilitas di negara tersebut.

Pernyataan itu diungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Kamis (20/3/2025).

Pesan tersebut muncul setelah lonjakan kekerasan baru-baru ini di negara yang dilanda perang tersebut, yang dikutuk keras oleh Moskow sambil menyerukan tindakan cepat untuk menyelesaikan krisis tersebut.

Menurut Peskov, dalam pesannya kepada pemimpin Suriah tersebut, Putin menyatakan "dukungannya terhadap upaya untuk segera menstabilkan situasi di negara tersebut demi menjaga kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas teritorialnya."

“Putin juga menegaskan kembali komitmen Rusia mendorong kerja sama praktis dengan Damaskus dalam berbagai masalah bilateral, dengan tujuan memperkuat hubungan Rusia-Suriah yang secara tradisional bersahabat," ujar juru bicara kepresidenan tersebut.

Pantai Mediterania Suriah dilanda gelombang kekerasan terburuk pada awal Maret setelah bentrokan meletus antara pasukan keamanan yang baru dibentuk dan milisi lokal, yang oleh media Barat disebut sebagai loyalis mantan Presiden Suriah Bashar Assad.

Minoritas Muslim Alawi, tempat Assad berasal, diduga telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan baru di provinsi Latakia dan Tartus.

Kekerasan tersebut terkonsentrasi di daerah yang dihuni Alawi. Meskipun umumnya digambarkan sebagai sekte Islam, kaum Alawi dipandang negatif oleh kaum Islam garis keras, yang percaya mereka adalah orang murtad yang harus dibasmi.

Ketika situasi memburuk, Rusia dan AS menyerukan pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada 10 Maret untuk menanggapi laporan pembunuhan massal warga sipil.

Menurut Syrian Observatory for Human Rights, sebanyak 1.500 warga sipil telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah warga Alawi.

Banyak video yang sangat vulgar beredar di internet yang mengklaim menunjukkan pasukan keamanan menyiksa dan mengeksekusi warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, di siang bolong.

Pemerintahan transisi Suriah kemudian mengumumkan berakhirnya operasi militernya di wilayah yang terkena dampak.

Pemerintahan tersebut juga mengumumkan rencana menargetkan para pendukung mantan pemimpin, dan menyalahkan mereka atas krisis yang sedang berlangsung.

Pemerintah Suriah runtuh pada akhir tahun 2024 setelah pasukan oposisi yang menentang Presiden Assad saat itu melancarkan serangan cepat dan tak terduga, merebut kendali Damaskus dalam beberapa hari.

Militer negara itu hancur selama serangan itu dan sejak itu digantikan pasukan keamanan yang baru dibentuk.

Meskipun memberikan suaka kepada Assad setelah dia digulingkan, Rusia tetap terlibat dengan kepemimpinan baru Suriah, mempertahankan operasi di Pangkalan Udara Khmeimim dan pusat dukungan logistik di Tartus.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rusia dan AS Sepakati...
Rusia dan AS Sepakati Daftar Fasilitas Energi untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina
Mengapa NATO Akan Bangkut...
Mengapa NATO Akan Bangkut jika Tidak Beradaptasi dengan Cepat?
3 Negara Asia Musuh...
3 Negara Asia Musuh Rusia, Salah Satunya Tetangga Indonesia
AS dan Rusia 12 Jam...
AS dan Rusia 12 Jam Rundingkan Gencatan Senjata Ukraina, Apa Hasilnya?
5 Penyebab Utama Kemunduran...
5 Penyebab Utama Kemunduran Industri Kapal Militer AS
Utusan Khusus Trump:...
Utusan Khusus Trump: Saya Tak Menganggap Putin Orang Jahat, Dia Sangat Pintar
PM Negara NATO Mencela...
PM Negara NATO Mencela Uni Eropa yang Ingin Perang saat AS Coba Damaikan Rusia-Ukraina
Eks Ajudan Zelensky:...
Eks Ajudan Zelensky: Ukraina Berencana Ledakkan Pembangkit Nuklir Jika Kalah
Karnaval Maut di Nigeria:...
Karnaval Maut di Nigeria: Jumlah Anak yang Tewas Jadi 35, 8 Lainnya Luka Parah
Rekomendasi
DJP Hapus Sanksi Terlambat...
DJP Hapus Sanksi Terlambat Bayar Pajak dan Lapor SPT Tahunan
BNI Gelar RUPS Hari...
BNI Gelar RUPS Hari Ini: Putrama Calon Kuat Direktur Utama Gantikan Royke Tumilaar
Isyana Sarasvati Rasakan...
Isyana Sarasvati Rasakan Atmosfer GBK: Gak akan Aku Lupakan
Berita Terkini
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
18 menit yang lalu
Iran Luncurkan Kota...
Iran Luncurkan Kota Rudal Bawah Tanah yang Menampung Ribuan Rudal Presisi
1 jam yang lalu
Rusia dan AS Sepakati...
Rusia dan AS Sepakati Daftar Fasilitas Energi untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina
2 jam yang lalu
Tawanan Israel di Gaza...
Tawanan Israel di Gaza Peringatkan Bom Zionis Membahayakan Nyawa Mereka
3 jam yang lalu
Sutradara Film Pemenang...
Sutradara Film Pemenang Oscar Dibebaskan setelah Ditahan dan Dipukuli Tentara Israel
4 jam yang lalu
Mengapa NATO Akan Bangkut...
Mengapa NATO Akan Bangkut jika Tidak Beradaptasi dengan Cepat?
6 jam yang lalu
Infografis
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved